Tak Ada Perayaan Hiburan dan Pesta Kembang Api di SLG pada Pergantian Tahun Baru 2023
Kediri, (afederasi.com) - Pemerintah Kabupaten Kediri tahun ini resmi tidak menggelar kegiatan hiburan dan pesta kembang api di kawasan wisata Simpang Lima Gumul (SLG) pada malam pergantian tahun 2023 nanti malam.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Adi Suwignyo menyebut, ditiadakan kegiatan itu melihat perkembangan kondisi cuaca saat ini dan bencana yang terjadi sehingga menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Kediri.
"Saat ini kita tahu masih dalam masa keprihatinan dengan banyaknya bencana yang terjadi di berbagai tempat, kita juga waspada dengan potensi cuaca ekstrim saat ini sehingga kita tidak berani untuk mengambil resiko," katanya, Sabtu (31/12/2022) siang.
Pemkab Kediri, lanjut Adi Suwignyo, meminta maaf kepada masyarakat, pelaku usaha UMKM yang menantikan adanya panggung hiburan di malam pergantian tahun 2023.
Tidak diadakannya kegiatan hiburan itu tak dipungkiri dapat menimbulkan banyak persepsi di masyarakat. Diharapkan masyarakat dapat memahami langkah Pemkab Kediri tidak menggelar kegiatan hiburan di malam pergantian tahun ini.
"Banyak pertimbangan tidak digelarnya acara hiburan ini, termasuk juga kita mempertimbangkan masalah keamanan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Kediri Edy Suprapto menambahkan, berdasarkan analisa BMKG, Kabupaten Kediri masuk dalam wilayah di Jawa Timur yang masih cukup signifikan berpotensi terjadi cuaca ekstrem.
"Kita tetap mengimbau masyarakat untuk waspada, dan mengikuti petunjuk dari pemerintah maupun BMKG," pesannya.
Ancaman cuaca ekstrem yang terjadi di berbagai daerah termasuk Kabupaten Kediri di penghujung tahun 2022, menurutnya menjadi kewaspadaan terhadap potensi timbulnya bencana hidrometeorologi.
Disebutkan Edy, bencana longsoran batu besar di Desa Tarokan, Kecamatan Tarokan pada Rabu (28/12/2022) kemarin meski tidak ada korban jiwa, kejadian itu mengakibatkan kerusakan rumah warga. Berkaca dari kejadian tersebut, kembali ditegaskan Edy, masyarakat diharap tetap waspada dengan ancaman bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. Bencana ini pun juga telah terjadi di berbagai daerah selama 2022 bahkan sampai di penghujung tahun.
"Kepada masyarakat untuk mengenali ancaman bencana di lingkungan sekitar sehingga dapat meminimalisir dampak yang diakibatkan," ungkapnya. (sya/dn)
What's Your Reaction?