PPP Berencana Tindak Tegas 'Pejuang PPP' yang Dukung Prabowo-Gibran
Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan rekomendasi kepada Plt Ketua Umum DPP M Mardiono untuk melakukan langkah-langkah penegakan disiplin partai terhadap kader-kader yang tidak mendukung keputusan partai
Jakarta, (afederasi.com) - Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan rekomendasi kepada Plt Ketua Umum DPP M Mardiono untuk melakukan langkah-langkah penegakan disiplin partai terhadap kader-kader yang tidak mendukung keputusan partai.
Keputusan ini merupakan tanggapan atas deklarasi sejumlah kader yang tergabung dalam 'Pejuang PPP', yang menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Romahurmuziy (Romy), menyampaikan penegasan tersebut kepada wartawan pada Jumat (29/12/2023).
"Majelis Pertimbangan DPP PPP merekomendasikan kepada Plt Ketua Umum DPP untuk segera melakukan langkah-langkah penegakan disiplin partai mulai dari peringatan hingga pemecatan keanggotaan terhadap kader-kader yang membangkang, melawan, dan tidak mengindahkan keputusan partai," jelasnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Romy menilai bahwa sikap 'Pejuang PPP' yang mendukung pasangan calon nomor urut 2 tidak sejalan dengan keputusan partai yang telah memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ia juga mengungkapkan bahwa 'Pejuang PPP' tidak pernah mendapatkan izin atau berkoordinasi dengan DPP PPP terkait deklarasi tersebut.
Rekomendasi Penegakan Disiplin dari Majelis Pertimbangan DPP PPP
Majelis Pertimbangan DPP PPP merekomendasikan beberapa langkah penegakan disiplin internal partai.
"Jika yang bersangkutan adalah caleg, maka Majelis Pertimbangan DPP PPP merekomendasikan yang bersangkutan agar tidak dilantik meskipun terpilih dalam Pileg 2024," ungkapnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Ia menegaskan kembali dukungan partainya kepada pasangan calon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, dan mengimbau agar kader PPP tetap kompak.
Romy menegaskan bahwa mereka yang mengalihkan dukungan tidak berhak mengatasnamakan DPP PPP.
"Seluruh fungsionaris dan struktur kepemimpinan partai di seluruh tingkatan mulai dari DPP, DPW, DPC, PAC, dan Ranting PPP serta caleg PPP di seluruh Indonesia tetap tegak lurus mengamankan keputusan partai dalam pengusungan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024," ungkapnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Tanggapan Romy Terkait Deklarasi 'Pejuang PPP'
Dalam konteks deklarasi 'Pejuang PPP', Romy menyatakan bahwa mereka tidak mendapatkan izin atau berkoordinasi dengan DPP PPP.
"Saya meminta kader PPP tetap kompak, dan berkonsentrasi sekeras-kerasnya untuk mendapatkan kursi legislatif sebanyak-banyaknya di semua tingkatan. Tidak perlu terpengaruh dengan bombardir propaganda aneka survei, karena PPP mau menang pemilu, bukan menang survei!," teganya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Untuk diketahui, 'Pejuang PPP' yang mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, dipimpin oleh Witjaksono, wakil ketua Majelis Pertimbangan PPP. Acara deklarasi tersebut turut dihadiri oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani. (mg-1/mhd)
What's Your Reaction?


