Potensi Mobil Listrik Indonesia: Sumber Daya Alam sebagai Kunci Keberhasilan

Jakarta, (afederasi.com) - Indonesia, sebagai negeri yang kaya akan sumber daya alam, menawarkan peluang besar untuk mengembangkan kendaraan dengan bahan baku lokal.

Bahan-bahan seperti lithium, nikel, air, dan udara dapat digunakan sebagai komponen utama pembuat baterai kendaraan listrik. Hal ini memberikan potensi besar bagi pengembangan mobil listrik di dalam negeri.

"Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti nikel, kobalt, dan lithium, yang merupakan bahan utama untuk baterai kendaraan listrik," ungkap Yannes Martinus Pasaribu, seorang pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Ini membuka peluang besar untuk fokus pada mobil listrik, baik sepeda motor maupun mobil, dalam pembangunan industri otomotif di Tanah Air.

Indonesia saat ini menjadi pasar yang sangat potensial bagi pabrikan otomotif dari Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Dalam pandangan para produsen otomotif, Indonesia memiliki posisi yang strategis untuk pertumbuhan merek mereka.

Dengan potensi besar dalam segmen mobil listrik, Indonesia bisa menjadi panggung utama untuk mengembangkan dan memperkenalkan inovasi dalam industri otomotif.

Yannes Martinus Pasaribu menyoroti pentingnya dukungan dan kepercayaan penuh dari masyarakat Indonesia untuk menciptakan ekosistem kendaraan lokal, terutama mobil listrik.

Selain itu, ia berharap pemerintah memberikan kemudahan dan insentif khusus untuk kendaraan lokal guna mengurangi ketergantungan pada impor kendaraan dari negara lain.

"Tidak mudah, tapi semua hal di atas harus menjadi perhatian dan dibuatkan roadmapnya," ungkap Yannes Martinus Pasaribu, menekankan perlunya perencanaan strategis untuk menghidupkan ekosistem otomotif lokal seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Posisi Indonesia dalam kehidupan ekosistem industri otomotif di kawasan ASEAN menjadi kekuatan tambahan untuk pengembangan mobil listrik buatan Indonesia. Program riset otomotif di universitas-universitas di Tanah Air, seperti desain, teknik otomotif, dan manufaktur, turut membantu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan dalam industri ini.

Menurut Yannes Martinus Pasaribu, potensi anak bangsa untuk bersaing di industri otomotif sangat positif. Program riset hilirisasi otomotif dan langkah positif pemerintah dalam persiapan SDM merupakan upaya yang patut diapresiasi untuk memajukan industri otomotif Indonesia.

Pertumbuhan positif dalam industri otomotif Indonesia tercermin dalam beberapa karya produsen untuk pengembangan bus tenaga listrik, kendaraan konversi listrik yang dikembangkan oleh universitas, hingga pengadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Inisiatif ini menandai langkah progresif pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan adopsi mobil listrik di seluruh negeri.(mg-2/jae)