Lumbung Pangan Desa Randupadangan di Gresik Menjaga Ketersediaan Pangan Warga
Gresik, (afederasi.com) - Ketahanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat. Menyadari hal tersebut Pemerintah Desa (Pemdes) Rabdupadangan Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik, Jawa Timur membangun "Lumbung Pangan Desa", guna mendukung terciptanya swasembada pangan bagi masyarakatnya.
Kepala Desa (Kades) Randupadan, Anhar, menyampaikan bahwa, desanya memiliki potensi pertanian yang besar, khusunya penghasil padi. Komoditi ini sebagian juga dikirim ke daerah lain. Untuk itu, melalui Lumbung Pangan Desa, ia mengoptimalkan potensi pertanian tersebut untuk ketahanan pangan menjaga masyarakatnya.
“Makanya lumbung pangan nasional sangat penting sekali karena menjadi kekuatan pangan desa, dalam rangka mendukung ketahanan pangan,” ujar Anhar, Kamis (24/10/2024)
Sekadar informasi, Lumbung Pangan Desa merupakan tempat penyimpanan stok bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Nantinya sangat berguna saat terjadi kekurangan bahan pangan seperti bencana alam.
Anhar menyampaikan, sebenarnya Lumbung Pangan Desa sudah lama digadang-gadang. Namun, pembangunannya baru terealisasi tahun 2024 ini, itupun baru tahap pertama. Tahap selanjutnya akan dilanjutkan tahun 2025 mendatang.
“Semoga tahun depan bisa selesai sehingga dapat difungsikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya para petani,” imbuh Anhar didampingi Sekretaris Desa Randupadan Samsul Arif.
Anhar menyebut, Lumbung Pangan Desa bukan hanya sebagai tempat penyimpanan bahan saja, juga sebagai pendistribusian bahan pangan pokok yang dikelola Pemdes dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Inovasi ini bentuk keseriusan pemerintah desa dalam rangka menjaga ketahanan pangan, mengingat produktivitas pertanian sangat banyak ditambah dengan hasil perkebunan,” imbuhnya.
Senada juga menyampaikan Riadi, Bendahara Desa Randupandangan, dibangunnya lumbung pangan desa ini diharapkan para petani tidak sepenuhnya menjual hasil pertanian ke tengkulak luar.
“Harapannya, dijual ke warga Randupandangan sendiri dan dikonsumsi sendiri, jadi tidak sampai dijual keluar. Kalaupun ada tidak begitu banyak,” ungkap Riadi .
Setiap tahun, tambah Riadi, bahan pangan selalu mengalami kenaikan harga. Komoditas utamanya adalah beras dan bahan pokok lainnya. Dengan adanya lumbung pangan desa, menjadi solusi masyarakat tetap mendapatkan harga bahan pangan yang terjangkau.
Dalam pengelolaannya, nantinya akan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) atau badan usaha lain yang berada di bawah pengawasan desa.
“Untuk mengantisipasi harga pangan mahal dan gangguan produksi saat kemarau, lumbung pangan desa bisa menjadi solusi,” pungkas Riadi..(frd)
What's Your Reaction?


