Likud Berencana Menggulingkan Netanyahu: Rencana Mosaik Politik Israel Tanpa Pemilihan Umum

Israel, (afederasi.com) - Para menteri dan anggota parlemen Israel dari partai penguasa, Likud, sedang mengkaji rencana untuk menggulingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, demikian dilaporkan media Israel pada Selasa (14/11/2023).

Channel 3 News melaporkan bahwa strategi ini mencakup upaya merekrut 61 anggota parlemen untuk mendukung mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Netanyahu, dengan niat membentuk pemerintahan baru tanpa harus melalui pemilihan umum.

Saluran berita tersebut menyebutkan bahwa para anggota parlemen Likud khawatir bahwa kepemimpinan Netanyahu dapat menyebabkan kekalahan dalam pemilihan umum berikutnya, sehingga sejumlah dari mereka mungkin tergeser dari panggung politik Israel.

Langkah-langkah ini, menurut laporan tersebut, akan terus dilanjutkan setelah berakhirnya operasi militer darat di Gaza, yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.

Meski ada usulan tokoh Likud untuk mengambil alih kepemimpinan setelah Netanyahu, media melaporkan bahwa orang tersebut tidak berencana mencalonkan diri dalam pemilu berikutnya.

Tetapi, peluang keberhasilan rencana ini dianggap rendah karena hanya 10 anggota parlemen Likud yang sepakat dengan strategi tersebut, sedangkan hukum Israel menetapkan bahwa setidaknya dibutuhkan dukungan 15 anggota Likud agar rencana tersebut dapat berlanjut.

Pemerintahan Netanyahu, yang dilantik pada 29 Desember 2022, kini menghadapi tantangan serius dari dalam partainya sendiri, seiring penurunan dukungan terhadap Likud dalam beberapa jajak pendapat terbaru di Israel.

Menurut sejumlah jajak pendapat tersebut, dukungan bagi Netanyahu dan Likud menurun signifikan, terutama setelah serangkaian peristiwa konflik dengan Hamas yang berlangsung sejak serangan mendadak pada 7 Oktober. (mg-1/mhd)