Jalan Penghubung Dua Desa di Arjosari Longsor, Rawan Akses Terputus Saat Hujan Deras

Pacitan, (afederasi.com) - Ruas jalan penghubung antara Desa Karangrejo menuju Desa Karanggede di Kecamatan Arjosari, Pacitan, dilaporkan mengalami kerusakan parah dan nyaris putus.

Plesengan jalan aspal di titik tersebut longsor hingga memakan setengah badan jalan.

Di sisi lainnya, kondisi jalan semakin mengkhawatirkan karena tepat berada di bawah tebing batu yang kerap menjatuhkan material setiap kali hujan turun.

Sementara bagian luar badan jalan langsung berbatasan dengan aliran sungai, membuat risiko longsor semakin tinggi.

Kerusakan ini terjadi di wilayah Dusun Wonosari, Desa Karangrejo, yang menjadi jalur utama bagi warga sekaligus akses vital menuju pusat Kecamatan Arjosari maupun Kabupaten Pacitan.

Jalan tersebut setiap hari dilalui warga untuk berangkat sekolah, bekerja, hingga mengurus keperluan lainnya.

Hingga awal Desember, kerusakan ini sudah berlangsung hampir satu tahun lamanya.

Namun, belum ada tindak lanjut maupun upaya perbaikan dari Pemerintah Kabupaten Pacitan, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Ketua RT setempat, Eko, membenarkan bahwa kondisi jalan telah lama membahayakan warga.

Menurutnya, masyarakat hanya bisa melakukan penandaan sederhana agar pengendara tetap waspada.

“Memang jalan ini sudah lama longsor dan belum ada perbaikan sama sekali dari pemerintah. Kami hanya memberi kayu sebagai penanda batas aman untuk pengendara,” ujarnya, Minggu (7/12/2025).

Kekhawatiran juga disampaikan oleh seorang pelajar yang setiap hari melintasi jalan tersebut untuk berangkat sekolah.

Rizal Alfa’i mengaku takut melewati lokasi longsor, terutama ketika hujan turun.

“Takut kalau pas hujan lewat situ. Khawatir jalannya tambah longsor atau ada batu jatuh dari tebing,” ungkapnya.

Warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan sebelum kondisi bertambah parah.

Mereka meminta dilakukan perbaikan maupun pembangunan pelengsengan untuk menahan badan jalan agar tidak terus tergerus.

Jika dibiarkan, masyarakat khawatir akses satu-satunya jalan utama itu benar-benar terputus dan membahayakan aktivitas warga dalam waktu dekat.(Feri)