Investasi Robot Trading Macet Hingga Rp 22 Miliar, Puluhan Warga Geruduk Rumah Koordinator

21 Nov 2022 - 19:45
Investasi Robot Trading Macet Hingga Rp 22 Miliar, Puluhan Warga Geruduk Rumah Koordinator
Puluhan warga yang tergabung dalam investor robot trading bernama Sugih Berkah Trade (SBT) mendatangi rumah koordinator usaha di Pondok Pesantren Bani Ridwan Winongsari Kulon Desa Bakalan Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. (foto : isa/afederasi.com).

Kediri, (afederasi.com) - Puluhan warga yang tergabung dalam investor robot trading bernama Sugih Berkah Trade (SBT) mendatangi rumah koordinator usaha di Pondok Pesantren Bani Ridwan Winongsari Kulon Desa Bakalan Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri, Senin (21/11/2022) pagi. 

Kedatangan mereka menuntut modal investasi hingga Rp 22 miliar agar kembali kepada, Ihya Ulumudin, sebagai koordinator usaha. 

"Yang jelas kita hanya meminta untuk pertanggung jawaban kepada koordinator bagaimana bisa mengembalikan sesuai dengan kemampuannya," kata Isfauzi, salah satu Investor SBT. 

Menurut Isfauzi, usaha tersebut telah macet dan tidak menghasilkan profit sejak bulan Maret lalu. Padahal sebelumnya, awal mula mengikuti trading ini, para koordinator menawarkan dan mempromosikan kepada investor dengan janji 10 persen keuntungan dari modal. 

"Sekitar Rp 22 miliar ini memiliki nominal berbeda-beda atau bervariasi mulai dari puluhan, ratusan dari setiap orang, tidak hanya dari Kediri saja," papar Isfauzi yang telah gabung sejak Agustus 2021 lalu. 

Dari hasil pertemuan ini, pihaknya meminta kepada koordinator untuk kesanggupannya pengembalian modal dengan cara kemampuan masing-masing.

Namun tindakan itu masih nihil. Selanjutnya, para investor masih menunggu jawaban dari koordinator terkait kapan modal bisa dikembalikan. 

"Kita masih belum melaporkan karena keinginan kami sebetulnya ingin menyelesaikan secara kekeluargaan karena bagaimana pun koordinator merupakan kyai ataupun gus kita yang menjadi pertimbangan," ungkapnya. 

Sementara itu Ihya Ulumudin, salah satu koordinator SBT saat dikonfirmasi mengungkapkan, para investor memang meminta pengembalian modal sehingga saat ini pihaknya masih berupaya secara maksimal.

Disinggung soal macetnya usaha sejak bulan Maret lalu, Ihya Ulumudin enggan memberikan jawaban secara rinci. Namun, pihaknya menyampaikan bahwa semuanya sudah diinformasikan kepada para investor. 

"Meskipun komisaris yang membawa uang kita bersama, maka akan kita tuntut semaksimal mungkin sekaligus aset-aset yang dimiliki bisa untuk dikembalikan kepada para investor semua," pungkasnya. (sya/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow