Dugaan Pemerasan KPK Terhadap SYL: Kombes Irwan Anwar Diperiksa Sebagai Saksi Kunci

Jakarta, (afederasi.com) - Polda Metro Jaya telah memeriksa Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, dalam rangka penyelidikan kasus dugaan pemerasan yang melibatkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo alias SYL, pada Rabu (11/10/2023). Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, menjelaskan bahwa Irwan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai seorang saksi.

Menurut Irjen Karyoto, "Hari ini panggilannya untuk hadir, datang atau tidak sama-sama kita lihat." Penyelidikan ini menjadi perhatian publik sejak Irwan Anwar dikabarkan tiba di Jakarta pada Selasa (10/10/2023) kemarin.

Irwan, sebelum berangkat ke Jakarta, telah meminta izin kepada Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, seperti yang diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Satake Bayu. "Penyampaian Pak Kapolda tadi sudah (izin ke Jakarta) hari ini," kata Satake kepada wartawan pada Selasa (10/10/2023). Namun, saat itu Satake menyatakan tidak mengetahui tujuan pasti dari perjalanan Irwan ke Jakarta.

Irwan Anwar, sebagai salah satu dari enam saksi yang telah diperiksa terkait kasus dugaan pemerasan yang terjadi pada tahun 2021 di Kementerian Pertanian (Kementan), menjalani pemeriksaan pada tahap penyelidikan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak.

Ade Safri Simanjuntak menjelaskan, "Kombes Irwan Anwar adalah salah satu saksi yang sudah dilakukan klarifikasi di tahap penyelidikan." Selain Irwan, pihak berwenang juga telah memeriksa SYL, sopir, dan ajudan SYL sebagai bagian dari penyelidikan kasus ini.

Menurut Ade, setelah perkara ini resmi ditingkatkan statusnya ke tahap penyidikan, penyidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berencana untuk memeriksa kembali Irwan. "Setelah tahap penyidikan ini, akan diagendakan pemanggilan terhadap yang bersangkutan untuk dimintai keterangan sebagai saksi," ungkap Ade seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Di sisi lain, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, mengungkapkan hubungan yang ada antara Irwan, SYL, dan Ketua KPK, Firli Bahuri. Menurut Sugeng, Irwan adalah seorang saksi kunci dalam kasus dugaan pemerasan ini, dan pernah menjadi anak buah Firli saat Firli menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Sugeng mengungkap Irwan pernah menjadi anak buah Firli saat menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat atau NTB. "Kombes Irwan Anwar adalah kerabat dari SYL dan mantan anak buah dari FB," kata Sugeng kepada wartawan.

Sugeng juga mencatat bahwa Irwan memiliki hubungan keluarga dengan SYL, dengan istri Irwan, Andi Tenri Gusti Hanum Utari Natassa, merupakan keponakan SYL. Dalam perkara ini, Sugeng menegaskan bahwa Irwan diduga sebagai perantara yang menyerahkan dana titipan dari SYL kepada Firli.

"Peran dia sebenarnya hanya ingin membantu SYL sebagai pamannya, omnya, karena dia menikahi keponakan dari SYL. Dia (Kombes Irwan) ingin membantu titipan dari pamannya saja. Sehingga dia tidak punya niat jahat yang lain. Nah, ternyata kasus ini meledak karena SYL membuka dugaan pemerasan, dia terseret dalam arus perseteruan antara SYL dengan KPK dengan FB," jelas Sugeng.

Mengingat peran penting Irwan Anwar sebagai saksi kunci dalam kasus ini, Sugeng berpendapat bahwa Polda Metro Jaya perlu memberikan perlindungan terhadap Irwan. Ia berharap bahwa Irwan dapat membantu mengungkap kasus dugaan pemerasan yang melibatkan Firli terhadap SYL. "Jadi memang, IPW melihat Kombes Irwan ini menjadi saksi kunci penting. Benarkah ada dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK FB kepada SYL. Dia menjadi saksi kunci penting ya, oleh karena itu Kombes Irwan Anwar wajib dilindungi oleh penyidik Polda Metro Jaya," tegas Sugeng.(mg-2/jae)