Cerita Siswa di Gresik Menantang Maut Lintasi Rel KA Demi Bersekolah

03 May 2023 - 08:09
Cerita Siswa di Gresik Menantang Maut Lintasi Rel KA Demi Bersekolah
Guru dan siswa UPT SDN 81 Gresik saat menyebrang di rel kereta api tanpa palang pintu. (Fahrudin/afederasi.com)

Gresik - (afederasi.com) - Potret ketimpangan dunia pendidikan terjadi di Kabupaten Gresik. Siswa UPT SDN 81 di Desa Pandanan Kecamatan Duduksampeyan terpaksa menantang maut melintasi rel kereta api (KAI) demi bersekolah.

 

Tak hanya itu, sekolah yang berada di perbatasan Gresik dan Lamongan ini letaknya di seberang jalan nasional, jalur utama pantai utara (Pantura). Jauh dari pemukiman warga.

 

Di momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023, para siswa dan guru berharap pemerintah daerah melalui dinas pendidikan setempat dapat merelokasi sekolah ke tempat yang lebih aman.

 

Ari, salah seorang siswa menyampaikan sejak kelas satu hingga kelas enam ini dia setiap hari melintasi jalan raya serta rel kereta api yang membahayakan.

 

"Setiap hari melewati jalan raya dan rel kereta api, jalan kaki diantar ibu, khawatir melintasi rel kereta api," katanya ketika ditemui pada Selasa (2/5/2023).

 

Ari bercerita, selama enam tahun diantar oleh orang tuanya. Sang ibu, tak tega jika anaknya melintasi jalur berbahaya setiap hari. Dia pun berharap agar sekolahnya segera direlokasi.

 

"Karena takut kecelakaan harapannya sekolah dipindah ke tempat lebih baik," imbuhnya.

 

Sementara itu, guru UPT SDN 81 Gresik Yayan mengatakan, sudah ada empat korban kecelakaan karena menyebrang jalan mulai dari penjaga sekolah, siswa serta wali murid.

 

"Sudah sering terjadi kecelakaan anak kecelakaan orang tua kecelakaan, sudah empat kali, bahkan orang tuanya meninggal," ungkap dia.

 

Kepala Sekolah Sulamin, menegaskan, pihaknya sudah mengajukan relokasi gedung sekolah tahun 2019 lalu, dan sudah disurvei empat kali oleh pihak terkait.

 

Pihak sekolah berharap di momen Hari Pendidikan Nasional, pemerintah kabupaten Gresik peduli terhadap keamanan dan kenyaman proses belajar siswa.

 

"Usulan kami sejak 2019 lalu, di momen Hari Pendidikan Nasional 2023 ini kami berharap pemerintah kabupaten Gresik peduli terhadap keamanan, kenyamanan siswa dan wali murid, kami mohon usulan relokasi sekolah segera dipenuhi atau disetujui," ujar Sulamin yang baru setahun menjadi kepala sekolah upt 81 Gresik.

 

Terpisah, Kepala Desa Pandanan Suryadi menaruh keprihatinan. Kondisi sekolah yang jauh dan melewati lintasan berbahaya. Dia berharap pemerintah tegas dan melakukan relokasi secepatnya.

 

"Kami pemerintah desa sudah menyiapkan lahan. Nanti akan kita relokasi, pak bupati sudah menyiapkan anggaran, relokasi tahun ini," imbuh dia menanggapi siswa di Gresik menantang maut demi bersekolah. (Frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow