Bocah Kelas 3 SD Ajukan Pertanyaan Sola KIP ke Bupati Kediri
Kediri, (afederasi.com) - Bocah kelas 3 SD bernama Muhamad Brian Putra dengan berani mengajukan pertanyaan cara mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Hal itu terjadi pada acara Jumat Ngopi yang digelar di Balai Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, (2/11/2022) kemarin.
Brian yang duduk dibagian depan sejak acara dimulai melihat-lihat peserta lain yang usianya lebih tua darinya bertanya kepada bupati dan ikut mengacungkan tangan. Melihat bocah kecil itu, Mas Dhito pun memanggil Brian dan memintanya untuk maju.
"Saya tanya bagaimana caranya dapatkan kartu Indonesia pintar (KIP)?," tanya Brian kepada Mas Dhito.
Melihat keberaniannya, tanpa langsung memberi jawaban, Mas Dhito balik bertanya kepada Brian mengenai pekerjaan bapak dan ibunya.
"Bapak petani, ibu penjual minuman," aku bocah 10 tahun yang memiliki cita-cita menjadi polisi itu.
Mendengar pengakuan Brian, Mas Dhito mengintruksikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Mokhamat Muhsin yang ikut mendampingi di acara Jumat Ngopi untuk menguruskan KIP bagi Brian.
"Pak Muksin tolong dicatat Senin kita proses," pinta Mas Dhito.
Sebagai bentuk kebanggaannya terhadap keberanian Brian, Mas Dhito dalam acara itu memberikan hadiah topi miliknya. Tak hanya itu dia mengaku akan memberikan hadiah sepatu dan sepeda untuk Brian.
"Nanti saya kirim sepeda," janji Mas Dhito.
Terpisah, pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Mokhamat Muhsin dikonfirmasi terkait pengurusan KIP menerangkan, ada dua jalur untuk bisa menerima KIP yakni jalur terpadu berdasar data warga kurang mampu, maupun jalur pengajuan dari satuan pendidikan.
Untuk pengajuan KIP tersebut harus dilampiri surat keterangan tidak mampu. Pihaknya mengaku telah menyampaikan kepada orang tua Brian supaya mengurus surat keterangan tidak mampu ke pemerintah desa terlebih dahulu.
Dengan begitu, bilamana nantinya dari pengajuan yang dilakukan tidak bisa mendapatkan KIP, pihaknya akan mengupayakan supaya Brian bisa mendapatkan beasiswa dari Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA).
"Nanti kalau sudah ada surat keterangan tidak mampu dari desa baru kita ajukan ke kementerian pendidikan," ungkapnya. (sya/dn)
What's Your Reaction?