Bapenda Blitar Klarifikasi Isu PBB Naik 300 Persen, Nyatanya Hanya 1,48 Persen

Jember, (afederasi.com) - Bapenda Blitar membantah kabar yang beredar di media sosial soal kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) 2025 hingga 300 persen. Menurut Bapenda Blitar, isu itu menyesatkan dan sempat memicu keresahan warga, padahal fakta di lapangan menunjukkan kenaikan hanya tipis.

Kepala Bapenda Blitar, Asmaning Ayu, menjelaskan bahwa ketetapan PBB-P2 tahun ini sebesar Rp49,8 miliar dari 811.777 SPPT. Tahun lalu, Bapenda Blitar mencatat nilai Rp49,09 miliar dari 804.732 SPPT. Dengan selisih Rp729 juta, jelas Ayu, kenaikan riil yang diputuskan Bapenda Blitar hanya 1,48 persen, jauh dari angka fantastis 300 persen.

Menurut Bapenda Blitar, penyesuaian angka pajak dilakukan setelah proses panjang yang mempertimbangkan aspek sosial masyarakat. Pembaruan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tinggi membuat Bapenda Blitar perlu menyesuaikan ketetapan agar lebih akurat dan adil.

Sejak 2024, Bapenda Blitar juga telah mengoperasikan Sistem Manajemen Informasi Obyek Pajak (SISMIOP). Dengan sistem ini, Bapenda Blitar membangun basis data baru yang lebih rapi, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan. Ayu menilai, dari pembaruan data itulah muncul penyesuaian yang wajar sebagai bentuk pemerataan kewajiban.

Untuk desa-desa yang berkembang pesat, Bapenda Blitar menegaskan sudah menyiapkan stimulus agar beban pajak tidak terasa memberatkan warga. Dengan begitu, kata Bapenda Blitar, keadilan tetap terjaga meski ada peningkatan di beberapa titik.

Ke depan, Bapenda Blitar memastikan sosialisasi pajak akan diperkuat agar masyarakat mendapat informasi resmi langsung dari pemerintah. Bapenda Blitar berharap langkah ini bisa meredam isu liar di ruang publik dan menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa pajak adalah instrumen penting bagi pembangunan daerah. (ang)