Wagub Emil : Pemprov Siap Fasilitasi dan Permudah Izin Edar Produk UMKM

03 Oct 2022 - 15:55
Wagub Emil : Pemprov  Siap Fasilitasi dan Permudah Izin Edar Produk UMKM
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendampingi Kunjungan Kerja Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di PT Husein Alam Indah, Kecamatan Sidayu, Kab. Gresik. (ist)

Gresik, (afederasi.com) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendampingi Kunjungan Kerja Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di PT Husein Alam Indah, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik.

Untuk diketahui, PT. Husein Alam Indah adalah salah satu industri pengelolaan Sarang Burung Walet (SBW). Dimana industri ini mendapatkan pasokan SBW dari para peternak dan pengusaha SBW yang berbasis UMKM.

Dalam kesempatan ini, para peternak dan pedagang walet mengungkapkan keluh kesah dalam pemasaran SBW. Dimana, para pengekspor SBW kesulitan untuk menembus pasar di Tiongkok. Hal tersebut dikarenakan rigidnya persyaratan yang diwajibkan untuk bisa menembus pasar di Tiongkok.

Padahal Indonesia adalah produsen SBW terbesar di dunia. Sebab, 80% SBW adalah hasil produksi Indonesia. Dimana 30-40% pengusaha walet di dalamnya berasal dari Jatim. Lebih lanjut, berdasarkan data Kementerian Perdagangan, produksi walet di Indonesia per tahunnya mencapai 1.500 ton. Sedangkan yang bisa masuk pasar Tiongkok secara direct hanya 360 ton. Sementara sisanya, bisa masuk pasar Tiongkok namun harus lewat negara lain.

Melihat problema tersebut, Wapres Ma'ruf mengatakan bahwa permasalahan itu telah dibahas dalam Rapat Terbatas (Ratas) Kabinet bersama Presiden RI Joko Widodo. Sebab, menurut Presiden Jokowi SBW  adalah salah satu komoditi yang memiliki nilai besar dan dapat mensejaterahkan masyarakat.

"Oleh karena itu pemerintah mengambil berbagai kebijakan untuk memperluas pasar kemudian memberikan bimbingan teknis dan mendorong upaya agar permodalan bisa diberikan melalui berbagai hal," jelas Wapres Ma'ruf.

Dirinya kemudian juga mendengar beberapa sebab yang membuat sulitnya SBW produksi Indonesia ke pasar Tiongkok adalah berbedanya khasiat. Namun, pada dialog ini, dirinya menemukan bahwa bukan khasiatnya yang menjadi patokan.

"Memang untuk harga SBW yang potensial itu di  RRC saja. Namun memang persyaratan-persyaratan yang tadi saya dengar sulit. Sehingga yang bisa masuk  itu hanya yang memiliki kualifikasi tertentu dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Bahkan, banyak juga tidak bisa masuk saya tanya itu karena memang khasiatnya berbeda. Tetapi ternyata itu bukan soal khasiat, melainkan adanya perbedaan warna," ujarnya menjelaskan.

Untuk diketahui, di Indonesia hanyak 30 perusahaan yang bisa menembus pasar tiongkok. Ini berbanding jauh dengan negara tetangga Malaysia yang telah memiliki 60 perusahaan yang mampu menembus pasar Tiongkok.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang mendampingi mengungkapkan bahwa Pemprov Jatim selalu siap memberikan pendampingan termasuk juga memberikan kemudahan akses dan perizinan.

"Dimana tadi saya sempat dengarkan ada pengusaha walet yang berbasis UMKM. Disinilah peran pemerintah daerah untuk memberikan penguatan," ujarnya

Tidak sampai disitu saja, sebagai wilayah yang memilihi fasilitas penunjang, Export Center milik Kementrian Perdagangan RI, Jatim juga siap membantu para pelaku UMKM untuk mengakses market pasar.

"Kita punya banyak program salah satunya Rumah Kurasi yang bisa menunjang penguatan akses pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Ini berlaku untuk semua produk UMKM. Jadi tidak perlu khawatir," katanya. (dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow