TMMD ke-123 Resmi Dimulai di Tulungagung, Aksi Nyata TNI dalam Pemerataan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan

Tulungagung, (afederasi.com) – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 tahun 2025 resmi dimulai Kamis (19/2/2025) hingga Kamis (20/3/2025) di Desa Nglurup, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung.

Program ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga manifestasi nyata dari semangat gotong royong dan sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan di daerah terisolir.

Apel pembukaan TMMD ke-123 digelar pada Rabu (19/2/2025) di Lapangan Kecamatan Sendang. Turut dihadiri oleh Danrem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto, Forkopimda Tulungagung, Kepala OPD, Dandim 0807/Tulungagung Letnan Kolonel Kav Mohammad Nashir, serta sejumlah komandan kodim di wilayah Korem 081/DSJ. Kehadiran berbagai elemen ini menegaskan bahwa TMMD bukan hanya tugas TNI, tetapi agenda bersama untuk membangun Indonesia dari desa.

Danrem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto mengapresiasi dukungan penuh dari Pemkab Tulungagung serta partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan TMMD. Sebanyak 150 personel gabungan dari TNI AD, AL, AU, Polri, serta masyarakat diterjunkan untuk memastikan program ini berjalan lancar dan tepat sasaran.

"Dukungan dari berbagai pihak sangat luar biasa. Ini membuktikan bahwa TNI benar-benar manunggal bersama rakyat untuk membangun desa. Kami yakin target TMMD bisa selesai tepat waktu dan manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat," ujar Kolonel Untoro.

Selain membangun infrastruktur, TMMD tahun ini juga mendukung program peningkatan ekonomi, ketahanan pangan, serta pengentasan kemiskinan. Dengan menyasar daerah 3T (terisolir, terpencil, dan terbelakang), program ini diharapkan mampu membuka akses bagi masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak.

Sementara itu Asisten 1 Setda Pemkab Tulungagung, Agus Prijanto Utomo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, secara simbolis menyerahkan alat kerja kepada perwakilan TNI, pemkab, dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa TMMD merupakan bentuk nyata sinergitas antara TNI, masyarakat, Polri, serta berbagai elemen lain dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

"TMMD ini sejalan dengan Asta Cita yang dicanangkan pemerintah pusat, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Pembangunan fisik dan nonfisik yang dilakukan di desa menjadi strategi utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Agus.

Lebih dari sekadar pembangunan infrastruktur, TMMD juga menjadi instrumen strategis dalam penanganan stunting, ketahanan pangan, serta penghapusan kemiskinan ekstrem. Sinergi antara TNI dan masyarakat menjadi kekuatan utama dalam mengatasi berbagai tantangan pembangunan di daerah.

TMMD ke-123 mencakup berbagai proyek infrastruktur vital, antara lain: peningkatan jalan sepanjang 1 kilometer, pembangunan lima unit jamban keluarga, rehabilitasi toilet umum, renovasi masjid, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), pembangunan sumur dangkal, dan kegiatan penghijauan.

Selain itu, kegiatan nonfisik juga menjadi perhatian utama. TMMD kali ini menghadirkan berbagai penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti penyuluhan kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi.

Dengan berbagai program ini, TMMD tidak hanya membangun desa dalam arti fisik, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar mampu berkembang secara ekonomi dan sosial.

TMMD ke-123 di Tulungagung bukan hanya tentang membangun jalan atau merenovasi fasilitas umum. Program ini adalah bagian dari misi besar untuk mengentaskan desa dari keterbelakangan, membuka akses terhadap peluang ekonomi, serta menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Kolaborasi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat menjadi bukti bahwa pembangunan yang berkelanjutan hanya bisa tercapai jika semua pihak bergotong royong. Dengan semangat kebersamaan, TMMD ke-123 diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Tulungagung yang maju, sejahtera, dan berkarakter.(dn)