NasDem Respons Guyonan Menag Yaqut Soal Pilih Amin Bid'ah: Yang Waras...

Jakarta, (afederasi.com) - Partai NasDem memberikan tanggapan santai terhadap guyonan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengenai ketidakpilihannya terhadap Amin karena dianggap sebagai bid'ah. Saat ini, kata 'Amin' identik dengan akronim pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, tidak ingin terlalu serius terkait kata 'Amin' yang disebut Yaqut dalam guyonannya. Dia berkata, "Yang waras selalu menerima hal-hal yang kita anggap tidak waras lah."

"Kalau mendukung Amin itu emang bid'ah karena Amin itu diucapkan di ujung doa. Dia bukan dipilih bukan didukung, itu diucapkan. Jadi wajib untuk semua muslim mengucapkan amin," kata Ali dengan nada berkelakar.

"Jadi kalau kemudian mengatakan mendukung amin itu bidah sepakat itu, karena amin itu bukan didukung tapi diucapkan," tambahnya.

Menag Yaqut sebelumnya mengeluarkan guyonan dengan kata 'Amin' saat membuka orientasi PPPK Kemenag RI di Diklat Keagamaan Surabaya. Ia mengaku tidak akan memilih Amin dan menyebutnya sebagai bid'ah.

Yaqut bercanda kepada Kepala Balitbang Diklat Kemenag, Prof. Amin Suyitno, dan mengaitkannya dengan popularitas nama Amin yang sedang ramai.

"Soalnya lagi ramai ini Amin... Amin...," ujar Yaqut.

Kemudian, ia melanjutkan dengan guyonan mengenai nama Amin yang mengacu pada presiden. Sebagai informasi, Amin adalah singkatan dari pasangan calon presiden Anies Baswedan dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, alias Cak Imin.

Namun, Yaqut tetap bersikeras bahwa ia tidak akan memilih Amin dan menyebut hal tersebut sebagai bid'ah. Ia mengklarifikasi bahwa guyonannya tidak berhubungan dengan urusan calon presiden dan calon wakil presiden, dan bahwa tidak ada kaitan antara Amin yang tidak ia pilih dengan pasangan Anies dan Cak Imin. (mg-3/jae)