Konflik Rempang, 7 Warga jadi Tersangka karena Diduga Pukuli hingga Lempar Bom Molotov ke Aparat

Rempang, (afederasi.com) - Polisi telah menetapkan tujuh dari delapan orang yang ditangkap sebagai tersangka terkait kasus bentrokan warga dengan aparat gabungan di Pulau Rempang, Batam. Satu orang dari mereka dilepas polisi karena dianggap tidak terlibat dalam insiden bentrokan tersebut.

Tersangka-tersangka yang telah ditetapkan adalah Roma, Jakarim, Martahan, As Arianto, Pirman, Farizal, dan Ripan.

Kapolresta Barelang, Kombes Nugroho Tri Nuryanto, mengungkapkan, "Dari delapan orang yang diamankan, satu orang sudah dipulangkan karena tidak cukup bukti atas nama Boiran. Sehingga tujuh orang telah ditetapkan menjadi tersangka."

Satu orang yang dilepaskan tidak terbukti terlibat dalam pemukulan dan pelemparan batu ke arah petugas selama bentrokan berlangsung pada Kamis (7/9).

Nugroho menjelaskan bahwa orang yang dilepaskan hanya merekam kejadian tersebut, tidak melakukan pemukulan atau pelemparan batu kepada petugas, dan tidak dikenal oleh ketujuh tersangka lainnya.

Ketujuh tersangka tersebut diduga terlibat dalam pemukulan, melempari petugas dengan batu, membawa ketapel, parang, dan melempari petugas dengan bom molotov.

Saat ini, situasi di Jembatan 4 Rempang Galang dianggap aman dan kondusif, serta aktivitas masyarakat telah kembali normal. Proses pemasangan patok tata batas juga dapat dilakukan tanpa hambatan karena tidak ada penolakan dari warga.

Kapolresta Barelang mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, khususnya masyarakat Sembulang, atas kerjasamanya dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, dan berharap situasi tersebut akan terus berlanjut di masa mendatang. (mg-1/mhd)