Kapolri Tanggapi Kasus Firli Bahuri: Proses Praperadilan dan Persiapan Penyidikan

Jakarta, (afederasi.com) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan tanggapan terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Firli Bahuri, sebagai tersangka suap. Sigit menjelaskan bahwa saat ini proses penyidikan masih berlangsung, dan Firli telah mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait penetapan status tersangkanya.

Dalam keterangannya di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, pada Senin (27/11/2023), Sigit menyatakan perlunya tim penyidik bersiap untuk mempertanggungjawabkan hasil penyidikan yang menetapkan Firli sebagai tersangka. "Kemudian juga dari penyidik harus mempersiapkan sebaik-baiknya sehingga kemudian pada saat proses itu berjalan, penyidikannya bisa dipertanggungjawabkan," kata Sigit seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Firli Bahuri resmi menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait suap kepada mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Penetapan tersangka Firli diumumkan oleh Polda Metro Jaya pada Rabu (22/11/2023). Dugaan pemerasan ini berkaitan dengan kasus korupsi di Kementerian Pertanian yang menjerat SYL, yang saat ini ditangani oleh KPK.

Selama proses penyidikan, lebih dari 90 saksi, termasuk ahli, telah diperiksa. Firli dan SYL juga telah menjalani pemeriksaan sebanyak dua kali. Penyidik Polri juga telah melakukan penggeledahan di kediaman Firli Bahuri di Villa Galaxy, Jaka Setia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, dan di rumah nomor 46 di Jalan Kartanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang diduga menjadi safe house Firli. (mg-1/jae)