Kapal Nelayan Pasuruan Dihantam Gelombang Pantai Niyama, Satu Tewas dan Satu Hilang

Tulungagung, (afederasi.com) - Sebuah kapal nelayan yang membawa tujuh anak buah kapal (ABK) mengalami nasib tragis saat dihantam gelombang tinggi di Pantai Niyama. Dalam kejadian tersebut, satu nelayan dinyatakan tewas dan satu lainnya masih hilang.

Korban yang meninggal dalam insiden ini adalah Mohammad Yasin, sementara Suhaimi masih belum ditemukan. Kondisi Mohammad Rohim, yang kritis akibat kejadian itu, tengah mendapat perawatan intensif.

Menurut Sauril Irfani (19), salah satu ABK yang berhasil selamat, kecelakaan itu terjadi pada pukul 09.00 WIB ketika kapal nelayan jenis payang KM Rampok sedang melakukan kegiatan penangkapan ikan.

"Saat kami sedang tawur (menebar) jaring, tiba-tiba muncul tiga gelombang tinggi yang membuat kapal terbalik," ujarnya.

Kapal itu pun terbalik, menyebabkan seluruh ABK jatuh ke laut. Sauril Irfani, yang berada di bawah kapal yang terjerat jaring, berhasil menyelamatkan diri. Namun, Mohammad Yasin, yang tidak bisa berenang, menjadi korban dalam insiden tersebut.

Kapolsek Besuki, AKP Haryono, membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa korban tewas telah dievakuasi di Pasuruan.

"Sedangkan yang terluka sedang dalam perawatan di Puskesmas Besuki dan kondisinya sedang membaik," tandanya. 

Dikarenakan masih ada satu ABK yang hilang, pihaknya bersama para nelayan di Pantai Popoh sedang melakukan upaya pencarian terhadap jasad korban,untuk memaksimalkan pencarian pihaknya meminta bantuan potensi SAR lainnya seperti Basarnas Trenggalek untuk membantu pencarian korban.(riz/dn)