Indonesia Mengambil Langkah Penting dalam Mewujudkan Inklusi Penyandang Disabilitas

Indonesia telah mengambil langkah penting dalam inklusi penyandang disabilitas.

11 Oct 2023 - 08:25
Indonesia Mengambil Langkah Penting dalam Mewujudkan Inklusi Penyandang Disabilitas
Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat membuka secara resmi perhelatan ASEAN High-Level Forum (AHLF) di Hotel Four Points, Kota Makassar, Selasa (10/10/2023). (Dok: Kemensos)

Makassar, (afederasi.com) - Mengutip pernyataan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, pada perhelatan ASEAN High-Level Forum (AHLF) di Hotel Four Points, Kota Makassar, Selasa (10/10/2023), Indonesia telah mengambil langkah penting dalam inklusi penyandang disabilitas. Rencana Aksi Nasional Penyandang Disabilitas telah mengintegrasikan pemenuhan hak-hak mereka, termasuk hak kesejahteraan, kesetaraan, hak sipil, kesehatan, dan ketenagakerjaan.

Namun, perlu dicatat bahwa penyandang disabilitas seringkali menjadi kelompok rentan di daerah termiskin, menghadapi masalah sosial, eksploitasi, tindak kekerasan, bencana alam, dan konflik sosial. Untuk itu, upaya penegakan hak-hak dasar individu penyandang disabilitas menjadi sangat penting.

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menekankan pentingnya hak yang sama bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan perlindungan dari negara, serta mencegah pengabaian, pengurungan, pelembagaan, dan isolasi. Komitmen pemerintah tercermin dalam UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang menjamin penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak mereka di semua sektor pembangunan.

Pentingnya partisipasi kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan, non-diskriminasi, dan aksesibilitas menjadi poin utama, sebagaimana diamanatkan oleh Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas (CRPD).

Menghapus stigma negatif dan diskriminasi, menghilangkan hambatan, memfasilitasi partisipasi, serta pendekatan siklus hidup untuk pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas adalah tugas bersama. Hak-hak mereka meliputi hak untuk menjalani kehidupan yang bermartabat, dilindungi dari eksploitasi, penyiksaan, perlakuan kejam, dan praktik-praktik tak manusiawi lainnya.

Menteri Sosial menegaskan bahwa menciptakan masyarakat yang inklusif dan adil bagi semua individu, termasuk penyandang disabilitas, harus menjadi fokus utama bagi semua pihak.

Menurut Klasifikasi Internasional Fungsi dan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2001, spektrum disabilitas sangat luas, mencakup berbagai dimensi yang memerlukan kolaborasi. Hal ini mencakup gangguan fungsi dan struktur tubuh, pembatasan aktivitas sehari-hari, dan hambatan dalam partisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.

Pembukaan AHLF menjadi istimewa dengan penampilan tari tradisional Bali oleh penari penyandang disabilitas. Salah satu penari, Gusti Ayu Resya Iswarya, berhasil mengundang decak kagum dari delegasi 13 negara, termasuk 9 negara ASEAN, Timor Leste, serta ASEAN Partners seperti AS, UK, dan Australia. Acara ini dihadiri oleh Menteri-menteri Negara ASEAN, Staf Khusus Bidang Hak-hak Disabilitas Internasional dari AS, Ketua AMMSWD Malaysia, Duta Besar AS untuk Indonesia, Sekretaris Jenderal ASEAN, Ketua Komisi 8 DPR RI, dan undangan penting lainnya. (mg-1/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow