Hadiri KTT ASEAN-Uni Eropa, Jokowi Tekankan Pemulihan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

15 Dec 2022 - 09:52
Hadiri KTT ASEAN-Uni Eropa, Jokowi Tekankan Pemulihan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
Presiden Jokowi menyampaikan dua hal penting saat menyampaikan pidatonya pada sesi pleno KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-UE di Gedung Europa, Brussels, Belgia. (setkab for afederasi.com)

Belgia, (afederasi.com) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Gedung Europa, Brussels, Rabu (14/12/2022) siang.

Jokowi bersama pemimpin ASEAN disambut resmi oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Setelahnya, para kepala negara ini mengikuti sesi pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa yang bertempat di Justus Lipsius Atrium.

Setelah mengikuti sesi pembukaan, Presiden Jokowi bersama para pemimpin ASEAN dan Uni Eropa melakukan sesi foto bersama sebelum memulai pertemuan sidang pemimpin ASEAN dan Uni Eropa.

Dalam acara tersebut, ia menyampaikan dua hal penting saat menyampaikan pidatonya pada sesi pleno KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa (UE) di Gedung Europa, Brussels, Belgia.

Pertama, terkait kemitraan ASEAN-UE harus berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang inklusif. Di tengah ancaman resesi, Presiden mendorong kebijakan yang mempermudah perdagangan dan investasi.

Terkait hal tersebut, Jokowi menyampaikan pandangannya terhadap proposal Regulasi Deforestasi Uni Eropa yang justru berpotensi menciptakan hambatan.

“Indonesia ingin menekankan bahwa pembangunan yang inklusif dan bernilai tambah akan mendukung ketahanan ekonomi dunia secara berkeadilan. Dalam kaitan inilah Indonesia akan terus membangun industri hilirisasi,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan hanya dengan hilirisasi, Indonesia dapat melakukan lompatan kesejahteraan dan mendorong pembangunan yang lebih inklusif.

Kedua, ia mendorong kemitraan ASEAN-UE harus membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Krisis energi menurut Presiden merupakan sebuah keniscayaan, namun transisi energi harus dilakukan secara berkeadilan.

“Saya menghargai dukungan Uni Eropa terhadap Bali Energy Transition Roadmap yang dihasilkan KTT G20 bulan lalu. Kemitraan ASEAN-UE harus memobilisasi pembiayaan dan alih teknologi ramah lingkungan dan memperkuat ekosistem pengembangan energi baru terbarukan,” ujarnya.

Presiden Jokowi mendorong Kemitraan ASEAN-Uni Eropa untuk bekerja sama demi masa depan ASEAN, Uni Eropa dan dunia yang lebih sejahtera dan berkelanjutan.

“Kerja sama yang didasari prinsip kesetaraan, saling menghormati dan saling menguntungkan,” jelasnya. (ans)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow