Evakuasi dan Dampak Kecelakaan KA Argo Semeru: KAI Lakukan Perbaikan Jalur dan Berikan Kompensasi

Yogyakarta, (afederasi.com) - KA Argo Semeru telah dievakuasi oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) setelah mengalami anjlok pada Selasa (17/10) kemarin. Meski upaya evakuasi telah dilakukan, jalur kereta api Sentolo - Wates masih belum dapat beroperasi secara normal. Kereta api yang melalui jalur tersebut hanya dapat berjalan dengan kecepatan terbatas, yaitu 40 km per jam. Dampak dari insiden ini adalah beberapa operasional KA yang masih mengalami keterlambatan.

Menurut EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, "Saat ini satu jalur rel sudah bisa dilalui dengan kecepatan terbatas. Sejumlah perbaikan jalur rel dengan memperkuat tubuh jalan rel terus dilaksanakan agar jalur ke dua dapat segera beroperasi kembali."

Setelah kejadian anjloknya KA Argo Semeru, KAI segera berupaya melakukan proses evakuasi sarana dan perbaikan jalur rel. Dalam upaya tersebut, KAI menggunakan 4 Crane, 1 Kereta Penolong, serta 1 MTT. Namun, penyebab kejadian kecelakaan kereta api ini masih terus diselidiki oleh KAI bersama dengan pihak-pihak terkait seperti KNKT, Kemenhub, dan Kepolisian.

Akibat dari insiden ini, beberapa KA mengalami keterlambatan kedatangan, antara lain:

1. KA 17 (Semeru), relasi Surabaya Gubeng - Gambir datang 00.35 lambat 295 menit
2. KA 55 (Gajayana), relasi Surabaya Gubeng - Gambir datang 05.00 lambat 110 menit
3. KA 9 (Argo Dwipangga), relasi Solo - Gambir datang 05.07 lambat 97 menit
4. KA 57 (Brawijaya), relasi Malang – Gambir datang 07.06 lambat 127 menit
5. KA 59 (Bima), relasi Surabaya Gubeng – Gambir, diperkirakan datang 09.44 lambat 224 menit
6. KA 139 (Senja Utama Yogyakarta), relasi Yogyakarta – Pasar Senen, datang 01.43 lambat 40 menit
7. KA 87 (Senja Utama Solo), relasi Solo – Pasar Senen, datang 04.14 lambat 79 menit
8. KA 103 (Singasari), relasi Yogyakarta – Pasar Senen, datang 07.07 lambat 58 menit

KAI telah mengumumkan bahwa mereka akan memberikan kompensasi kepada penumpang yang terdampak oleh kecelakaan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api. Kompensasi untuk keterlambatan KA antarkota akan mencakup pemberian minuman ringan dan makanan ringan berat tergantung pada durasi keterlambatan.

Terkait dengan korban yang terdampak, KAI mencatat bahwa terdapat total 32 korban luka ringan akibat kecelakaan ini. Semua korban telah diberikan layanan kesehatan, di mana 4 orang di antaranya sempat dirawat di rumah sakit terdekat. Tiga di antaranya dinyatakan bisa langsung pulang, sementara satu orang sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut. KAI terus melakukan upaya pemulihan dan perbaikan untuk memastikan keamanan perjalanan kereta api di wilayah tersebut.(mg-2/jae)