Yusril Menjadi Nama Teratas dalam Kontestasi Cawapres Pendamping Prabowo: Kualitas dan Pengalaman Menjadi Pertimbangan Utama

Jakarta, (afederasi.com) - Berita mengenai kemungkinan pasangan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024 telah memunculkan beberapa nama sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang potensial. Namun, pengamat politik Universitas Islam Riau, Roni Sahindra, berpendapat bahwa Prabowo Subianto perlu mempertimbangkan Yusril Ihza Mahendra sebagai pasangannya. Ia menilai Yusril memiliki pengalaman di bidang birokrasi dan hukum yang sangat berharga, dan Yusril dianggap cocok mendampingi calon presiden (capres) Prabowo.

Sementara itu, ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, juga dilihat sebagai seorang cendekiawan yang memahami keberagamaan dan mewakili tokoh dari luar Jawa. Menurut Roni, Yusril telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia melalui partisipasinya dalam pemerintahan dan partai politik. Hal ini menjadikan Yusril sebagai calon cawapres yang sangat potensial.

Roni Sahindra menegaskan bahwa pasangan Prabowo-Yusril akan membawa warna baru dalam kepemimpinan Indonesia. Mereka akan mewakili keterwakilan militer dan sipil, Jawa dan luar Jawa, serta menghargai keberagaman masyarakat Indonesia. Roni yakin bahwa Yusril adalah pilihan yang tepat untuk mendampingi Prabowo dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Meskipun elektabilitas Prabowo Subianto selalu berada di peringkat atas dalam berbagai survei, keputusan memilih calon wakil presiden (cawapres) tidak hanya berdasarkan elektabilitas semata. Pertimbangan juga mencakup faktor kapabilitas dan pengalaman. Wakil presiden memiliki peran penting dalam penyelenggaraan negara, dan karena itu, pemilihan cawapres harus dilakukan dengan cermat.

Figur Yusril semakin menguat sebagai calon cawapres Prabowo Subianto. Hasil survei menunjukkan bahwa Yusril adalah figur favorit yang diinginkan oleh sebagian besar responden. Direktur Lembaga Riset Publik (LRP), Muhamad Yunus, menyebutkan bahwa Yusril dianggap memiliki kualitas personal yang unik, terutama dalam bidang hukum tata negara, kecendekiawanan Muslim, dan penolakan terhadap intervensi asing.

Analis Politik dari Lembaga Survei Kedai KOPI, Hendri Satrio, juga melihat Yusril sebagai sosok yang tepat dari luar Jawa untuk menjadi pendamping Prabowo. Ia mengakui bahwa Prabowo memahami isu ekonomi, sementara Yusril memiliki kapabilitas dalam mengelola negara berdasarkan pengalamannya dalam berbagai jabatan strategis di pemerintahan.

Pangi Syarwi Chaniago, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, mengatakan bahwa Yusril adalah tokoh senior yang memiliki track record bersih dan pengalaman panjang dalam pemerintahan. Semua faktor ini membuat Yusril menjadi sosok yang kuat dalam pencalonan sebagai cawapres Prabowo.

Data Voxpol juga menunjukkan bahwa pemilih lebih memilih figur atau ketokohan kandidat cawapres daripada partai politik pengusungnya. Sebagian besar publik Indonesia juga merasa bahwa pemerintahan saat ini terkait dengan praktik-praktik korupsi dan kinerja pemerintah dalam pemberantasan korupsi dinilai rendah. Dalam konteks ini, Yusril dianggap semakin relevan dan dibutuhkan untuk mengatasi masalah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia. (mg-3/jae)