Unik ! Pemuda Tulungagung Jual Kopi di Motor untuk Tarik Pembeli

09 Jan 2023 - 19:48
Unik ! Pemuda Tulungagung Jual Kopi di Motor untuk Tarik Pembeli
Yasfitama ketika melayani pelanggannya, (rizki /afederasi.com)
Unik ! Pemuda Tulungagung Jual Kopi di Motor untuk Tarik Pembeli

Tulungagung, (afederasi.com) - Yasfitama (22) pemuda asal Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir dengan jiwa Enterpreneur tinggi, bagaimana tidak nyatanya meskipun belum ada lahan jualan pihaknya memutar otak untuk tetap bisa berjualan.

Untuk mengakali itu semua agar tetap berjualan pihaknya memodifikasi motornya dengan mini bar yang bisa menampung kompor, dan bahan jualannya, dari jualannya tersebut pihaknya bisa menggait pengunjung hingga luar kota. 

Sesuai pantauan afederasi.com, pengunjug disuguhkan dengan view senja, dengan bakground gunung budek, lokasinya sendiri di jalan tengah sawah di Desa Sangrahan Kecamatan Boyolangu. 

Yasfitama menjelaskan, sebelum berjualan kopi diatas Motor Grand nya, pihaknya memang suka dengan ranah masak memasak, bahkan sebelumnya pihaknya pernah mengikuti Workshop tentang membuat martabak.

"Jadi memang dulu tahun 2020 ikut Workshop martabak di Sragen Jawa Tengah," Jelas Yasfi, Senin (9/1/2023).

Yasfi melanjutkan, dari Workshop tersebut pihaknya sempat berjualan selama kurun lebih hampir 2 tahun, terhitung terakhir berjualan Bulan Agustus 2021 lalu.

Namun lantaran peminat dan harga jual yang kurang pas, pihaknya harus memutar otak agar bisa tetap berjualan, maka dari itu pihaknya memutuskan untuk berjualan kopi dan beraneka ragam minuman lainnya di motor miliknya.

"Pertama kali jualan di motor pada bulan Desember tahun 2022," Jelasnya. 

Awal mulanya berjualan pihaknya meneruskan temannya yang sudah lebih dahulu berjualan di lokasi tersebut, lantaran suatu hal temannya belum bisa meneruskan berjualan. 

"Jadi awal mulanya ada teman yang berjualan di lokasi tengah sawah dengan View senja Gunung Budek tersebut, namun lantaran temannya juga punya warung dan karyawannya memutuskan untuk berhenti bekerja, maka temannya yang berjualan dan lokasi tersebut kini pihaknya yang menempati, "katanya. 

Disinggung apakah orang tua setuju atas tersebut, Yasfi menjelaskan, awal mulanya orang tua tidak setuju dan menyuruh untuk les bahasa jepang dan sekolah lainnya saja, atas perintah orang tuanya tersebut pihaknya tetap melaksanakannya dan juga tetap mencicil perlengkapan alatnya berjualan. 

"Jadi perintah orang tua tetap saya jalankan, namun pihaknya juga tetap satu demi satu mencicil barang yang diperlukan berjualannya dan tiba - tiba ada paket datang ke rumah untuk memodifikasi motornya tersebut," Ungkapnya. 

Lama kelamaan, orang tua setuju apalagi jualannya juga tidak lama, pihaknya berangkat sekitar pukul 14.00 WIB itupun juga sudah selesai sekolah bahasa Jepang untuk pulangnya sendiri juga tidak terlalu malam, maksimal jam 19.00 WIB. 

"Jadi konsepnya menikmati kopi sembari melihat senja dengan bakground Gunung Budek, lantaran malam hari minim penerangan maka pukul 19.00 WIB, pihaknya harus pulang," katanya. 

Disinggung siapa saja yang datang ke lokasi tersebut, Yasfi menjelaskan, untuk penikmat kopi senja sendiri random mulai masyarakat lokal, dan ada juga yang dari luar kota. 

"Dulu ada yang sampai luar kota, seperti Kediri dan Sragen," katanya 

Disinggung dari mana mereka tahu lokasi tersebut, Yasfi menjelaskan pihaknya sering update di media sosialnya, mulai Whatsapp, Instagram dan Tik-tok, mulai sebelum berangkat, ketika dilokasi dan pulang, dan kemungkinan mereka tahu dari sosial media tersebut. 

"Update terus dilakukan, mulai dari berangkat sampai pulang," katanya. 

Masih menurut Yasfi, untuk jumlah pengunjung sendiri kini mulai ramai, mulai 20 sampai 50 orang, lantaran terkendala air yang dibawa, pihaknya harus pergi ke luar untuk membeli air di toko terdekat. 

Meski demikian, pihaknya juga selalu mencari informasi cuaca, kalau hujan pihaknya juga tidak berjualan. 

"Kendalanya hujan, kalau hujan otomatis tidak berjualan," Ungkapnya. 

Yasfi menambahkan, tak hanya di Tulungagung saja, pihaknya juga pernah berjualan kopi motoran hingga ke luar wilayah yakni di Kecamatan Tawangmangu, dan itu diagendakan minimal sebulan sekali. 

"Jadi pernah sambil liburan sambil jualan, dan hingga Tawangmangu, rencananya akhir Bulan Januari 2023 kesana lagi," Ungkapnya. 

Disinggung apakah ada gambaran lain selain jualan kopi di motor, Yasfi menjelaskan, terkait hal tersebut pihaknya tentu ingin berjualan di warung saja, dan kini pihaknya masih mengumpulkan modal untuk membuat warung. 

"Kedepan harapannya bisa ada warung sendiri, namun kini masih usaha mengumpulkan modal terlebih dahulu," Pungkasnya. (riz/dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow