Tepi Jalan Nasional Tulungagung - Trenggalek Penuh Sampah, Bau Menyengat Menggangu Masyarakat

Tulungagung, (afederasi.com) - Tepi Jalan Nasional Kabupaten Tulungagung - Trenggalek yang berada di Desa Bendungan, Kecamatan Gondang dipenuhi pemandangan yang tak indah yakni dengan tumpukan sampah. Dimana lokasi tersebut bukan seharusnya menjadi lokasi pembuangan sampah.
Fenomena ini sudah sejak 2021, yang mana dari tumpukan sampah tersebut menimbulkan bau tak sedap dan menggangu masyarakat sekitar.
Salah seorang warga setempat, Martini menjelaskan pihaknya tidak begitu mengetahui apakah yang membuang sampah itu merupakan warga Desa Bendungan atau warga lain, pihaknya sendiri juga mengklaim tidak pernah membuang sampah disana.
Kemungkinan lantaran adanya tumpukan sampah tersebut masyarakat yang lewat beranggapan bahwa itu adalah lokasi pembuangan sampah. Maka dari itu orang dengan seenaknya membuang sampah dilokasi tersebut, yang sebenarnya bahwa lokasi tersebut bukan merupakan lokasi pembuangan sampah.
Terlebih lagi selain menggangu pemandangan, sampah juga mengeluarkan bau tak sedap yang menggangu masyarakat.
"Sampah sudah hampir ke tengah jalan dan membuat orang yang lewat harus ke tengah jalan untuk menghindari tumpukan sampah tersebut," jelas Martini, Selasa, (14/3/2033).
Sementara itu, Kepala Desa Bendungan, Suryanto mengatakan, pihaknya juga tidak mengetahui secara pasti siapa yang membuang sampah rumah tangga di tepi jalan tersebut, pihaknya memastikan jika itu bukanlah ulah warganya lantaran tidak hanya sampah rumah tangga, tetapi juga ada sampah yang diduga dari pasar.
Pasalnya, pihaknya mendapati adanya sampah seperti keong sawah, atau bahkan sayur sayuran, sampah bekas bangunan seperti kawat, pecahan kaca juga dibuang ditempat tersebut. Pihaknya menduga jika sampah-sampah tersebut justru dibuang ditempat itu oleh pengendara yang melintas.
"Kalau warga setempat sepertinya tidak mungkin, dugaanya kalau sampah-sampah itu dari pengendara yang melintas," ujar Suryanto, Selasa (14/3/2023).
Adanya sampah-sampah tersebut, pihaknya tentu selalu melakukan upaya penanganan dengan menghubungi truk pengangkut sampah untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.
Hanya saja setiap sampah-sampah itu selesai diangkut, dua minggu setelahnya sampah-sampah itu justru kembali menghiasi tepi jalan tersebut.
Hal ini lama kelamaan membuat pihaknya merasa jengkel atas ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Mengingat selain menimbulkan bau yang tidak sedap, adanya sampah-sampah tersebut mengganggu pemandangan yang juga akan berdampak negatif terhadap desanya.
"Tentunya sangat mengganggu, sudah baunya tidak sedap, pihak desa juga terimbas dampak negatif dari adanya sampah-sampah tersebut," jelasnya.
Disinggung sejak kapan terjadi penumpukan sampah di tepi jalan itu, Suyanto mengungkapkan sebenarnya sudah sejak tahun 2021 silam sampah-sampah tersebut dibuang disana.
Sejak saat itu pihaknya terus-terusan membersihkan sampah-sampah tersebut. Hanya saja sampah-sampah itu terus berdatangan yang membuat lama kelamaan pihaknya jengkel.
Pihaknya lantas sedang berupaya untuk memikirkan solusi terbaik agar sampah-sampah itu tidak lagi dibuang disana. Berbagai upaya sudah dilakukan seperti memasang banner yang melarang pembuangan sampah di lokasi tersebut. Sayangnya upaya tersebut masih belum membuahkan hasil lantaran masih banyak orang yang bandel yang tetap membuang ditempat itu.
"Sebenarnya harus ada kesadaran masyarakat sendiri agar tidak membuang sampah sembarangan dan membuang pada tempatnya. Kita juga sedang berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk solusi penanganannya," pungkasnya.(riz/dn)
What's Your Reaction?






