Puluhan Medik dan Paramedik Veteriner Situbondo Siap Hadapi Dampak Elnino bagi Ternak

Situbondo,(afederasi.com) - Puluhan dokter hewan dan Veteriner di Situbondo siap hadapi Dampak El nino dan La nina yang akan menyebabkan Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS).
Hal itu terungkap pada kegiatan Refresher (baksos ilmiah) untuk medik dan paramedik Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, yang digelar di Wisda Rengganis Pasir Putih akhir pekan lalu.
Peristiwa El Nino diproyeksikan akan menerjang kawasan indonesia mulai pertengahan tahun 2023 hingga 2024.
El nino sendiri merupakan kondisi pemanasan suhu muka air laut di bagian tengah Samudera Pasifik melebihi temperatur normalnya.
Narasumber baksos ilmiah ini, drh. Aldi Salman mengatakan, curah hujan yang rendah di area daratan tersebut berpotensi dalam berkurangnya ketersediaan air dan terjadinya suhu tinggi.
Produksi pertanian dan rumput sebagai pakan ternak pun dapat menurun seiring dengan menurunnya curah hujan tersebut.
"Jadi dengan kekurangan pangan, juga akan mengakibatkan kekurangan nutrisi, penurunan daya tahan tubuh pada hewan, kekurangan air, konsentrasi hewan (dan vektor) di sumber air, heat stress meningkatkan patogenesis dan keparahan penyakit lainnya," ujarnya Senin (28/8/2023).
drh. Aldi juga menjelaskan, tak hanya terlihat pada perubahan cuaca, namun nantinya akan mengakibatkan perubahan pada siklus hidup vektor penyebab penyakit pada hewan ternak. Pihaknya menghimbau para dokter hewan dan Veteriner harus siap.
"Nantinya akan ada banyak vektor. Yakni, hujan deras dan banjir terutama pada daerah yang biasa kering memicu penetasan telur nyamuk yang dorman yang akan menyebabkan penyakit malaria, lalat penghisap darah dengan penyakit surra/trypanosomiasis," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan setempat, Achmad Djunaedi mengatakan, Situbondo telah siap untuk menghadapi El nino dan La nina yang akan berdampak pada hewan.
"Tentunya kita sudah siap dengan perubahan cuaca ekstrem tersebut dengan tindakan mitigasi. Yakni, manajemen vektor, Vaksinasi, Sanitasi yang baik, perencanaan Adaptasi," tutupnya.(vya/dn)
What's Your Reaction?






