Puluhan Hasil Penelitian Siswa Madrasah Dipamerkan dalam Expo Myres 2023 di Kendari

Kendari, (afederasi.com) - Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tahun 2023 menghadirkan nuansa yang berbeda dengan kehadiran Expo Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) Nasional. Acara ini dibuka secara resmi oleh Eny Retno Yaqut, Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag). Acara berlangsung meriah dengan kehadiran tokoh-tokoh penting, seperti Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani dan Plt. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Sidik Sisdiyanto.

Pada acara ini, puluhan booth dipersiapkan untuk memamerkan hasil penelitian siswa-siswi dari berbagai madrasah di seluruh Indonesia. Hasil penelitian ini mencakup beragam bidang ilmu, mulai dari biologi, teknologi, IT, ekonomi, agama, dan masih banyak lagi. MYRES tahun ini benar-benar menjadi wadah bagi para siswa madrasah untuk menunjukkan potensi dan kreativitas mereka dalam mengembangkan pengetahuan dan inovasi.

Eny Yaqut, yang juga hadir dalam acara ini, menyampaikan kebahagiannya. Dia mengatakan, "Bahagia sekali hari ini saya bisa hadir dan menyaksikan Expo Madrasah Young Researchers Supercamp karya siswa-siswi madrasah. Sebuah karya membuktikan bahwa penelitian di MYRES ini tidak hanya berupa konseptual belaka yang unreachable, tapi benar-benar bisa membumi dan mempengaruhi kehidupan kita hari ini." Ungkapannya ini mencerminkan betapa pentingnya MYRES dalam menghasilkan solusi nyata untuk berbagai permasalahan di masyarakat.

Eny Yaqut juga memberikan pesan penting kepada para siswa-siswi madrasah yang berpartisipasi dalam kompetisi ini. Dia mengingatkan mereka bahwa prestasi, baik dalam hal akademik maupun non-akademik, harus memiliki dampak positif bagi kemajuan masyarakat, bangsa, negara, dan agama. "Teruslah belajar dari hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Tingkatkan rasa ingin tahu, karena dari sana akan muncul keinginan untuk belajar lebih dalam. Temukan masalah di sekitar kita, analisis, dan berikan solusi," pesan Eny.

Eny menambahkan bahwa MYRES bertujuan untuk mengajarkan siswa madrasah cara berpikir, bersikap, dan bertindak secara ilmiah. Hal ini sangat relevan mengingat perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi yang memiliki dampak luas di semua aspek kehidupan. "Siswa madrasah harus menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi," tegasnya.

Salah satu booth yang menarik perhatian Eny Yaqut adalah aplikasi video game bernama Modelant, singkatan dari Moderation dan Tolerance. Game ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pemahaman tentang moderasi beragama, suatu konsep yang sangat penting dalam masyarakat yang beragam. Selain itu, ada juga Maniqui Parlente, sebuah inovasi untuk membantu penyandang tunanetra dalam mempelajari Bahasa Arab dan Biologi. Terakhir, ada aplikasi Al-Bisyru, sebuah aplikasi relaksasi dengan bantuan binaural beats yang membantu menciptakan suasana ketenangan bagi penggunanya.

Dengan MYRES, Kompetisi Sains Madrasah tidak hanya menjadi ajang kompetisi ilmiah biasa, tetapi juga sebuah platform yang mendorong siswa-siswi madrasah untuk mengembangkan keterampilan dan solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa. Acara ini membuktikan bahwa pendidikan di madrasah tidak hanya tentang teori, tetapi juga tentang memberdayakan siswa untuk berkontribusi pada perubahan positif dalam masyarakat. (mg-3/mhd)