Pemkot Surabaya Bersiap dan Perkuat Pendidikan Karakter Anak untuk Cegah Bullying

Surabaya, (afederasi.com) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengambil langkah serius dalam mencegah kasus bullying atau perundungan di lingkungan pendidikan. Dalam upaya ini, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya telah menyusun skema dan strategi untuk memperkuat pendidikan karakter anak-anak. Tujuannya adalah agar para siswa di Surabaya dapat menghindari perilaku negatif yang dapat mengganggu ketertiban di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menyatakan bahwa salah satu langkah pertama adalah memastikan bahwa guru-guru di sekolah dapat dengan cepat merespons lingkungan sekolah. Mereka diinstruksikan untuk memantau perilaku siswa ketika berkumpul selama jam istirahat dan memberikan respons yang tepat terhadap perubahan fisik siswa.

Skema lainnya adalah menerapkan manajemen kelas yang disiplin. Sekolah diminta untuk mengatur waktu perpindahan kelas dengan ketat agar siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengganggu atau memprovokasi teman sekelas mereka. Langkah ini bertujuan untuk mencegah terjadinya bullying di sekolah.

Selain itu, Dispendik Kota Surabaya juga menguatkan aspek religiusitas dan nasionalisme anak-anak. Mereka diajak untuk menyanyikan lagu kebangsaan seperti "Indonesia Raya" dan lagu-lagu nasional lainnya di lingkungan pendidikan. Program latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) juga diperkenalkan untuk melatih dan mengontrol emosi siswa serta membangun kemandirian mereka.

Yusuf menjelaskan bahwa permainan atau game bertemakan nasionalisme dan kebangsaan akan digunakan untuk menguatkan ikatan emosional antara siswa. Program ini juga akan melibatkan peran orang tua siswa, karena sinergi antara orang tua dan sekolah dianggap sangat penting dalam mendukung pendidikan karakter anak.

Meskipun demikian, Dispendik Kota Surabaya tetap memberikan edukasi tentang pemahaman terhadap berbagai bentuk bullying dan kekerasan seksual pada anak-anak. Pemahaman ini mencakup baik pengaruh media sosial maupun perilaku sehari-hari anak-anak. Selain itu, sekolah bekerja sama dengan DP3A-PPKB Surabaya untuk mengatasi kasus-kasus bullying. Organisasi siswa seperti FAS, ORPRES, dan OSIS juga diberdayakan untuk membantu teman-teman mereka di sekolah.

Melalui penguatan pendidikan karakter anak, diharapkan mereka dapat memilih perilaku positif dan menghindari tindakan perundungan, yang dapat membawa dampak negatif bagi mereka. Dengan dasar akhlakul karimah yang kuat, karakter anak-anak diharapkan bisa memfilter pengaruh negatif dari lingkungan mereka. (mg-1/al)