Pemkab Trenggalek Siapkan Relokasi 71 Warga Terdampak Bencana Tanah Longsor di Desa Depok

Trenggalek, (afederasi.com) — Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek untuk melindungi warganya terus ditunjukkan melalui langkah konkret dalam menangani dampak bencana tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Bencana yang terjadi pada Senin sore (19/5/2025) itu menelan enam korban jiwa akibat tertimbun material longsor, dan menimbulkan dampak bagi puluhan keluarga yang tinggal di wilayah rawan.
Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah, Pemkab Trenggalek menyiapkan relokasi bagi 71 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, termasuk bagi warga yang tempat tinggalnya dinilai sangat rawan. Langkah ini diambil demi memastikan keselamatan masyarakat dan memberikan tempat tinggal yang lebih layak dan aman.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, usai memimpin rapat koordinasi di Gedung Bawarasa, mengungkapkan bahwa lokasi relokasi sudah diusulkan oleh Kepala Desa Depok. Pemerintah Provinsi pun telah memberikan lampu hijau untuk mendukung proses relokasi ini. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi atas dukungannya. Tinggal nanti kita sepakati lokasi yang aman bagi warga terdampak,” ujar Bupati Arifin.
Menurutnya, tanah di lokasi longsor sangat rentan karena topsoil-nya tipis dan kondisi batuannya berisiko sliding. Karena itu, relokasi menjadi solusi yang paling tepat agar masyarakat tidak terus dihantui ancaman bencana susulan, terutama saat musim hujan tiba.
“Kami ingin memastikan warga yang direlokasi tetap bisa melanjutkan kehidupan dengan layak, terutama agar lokasinya tidak terlalu jauh dari sumber mata pencaharian mereka,” tegas Bupati Arifin.
Selain relokasi, Pemkab Trenggalek juga memprioritaskan kebutuhan mendesak masyarakat seperti penyediaan air bersih, serta patroli kesiapsiagaan bencana untuk mengantisipasi potensi longsor susulan. “Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama, jadi semua langkah yang kita ambil harus tepat sasaran,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Depok, Sugeng Asmoro, menjelaskan bahwa ada satu titik lahan yang diusulkan untuk relokasi warga terdampak. Namun, kelayakan lahan tersebut masih akan dikaji oleh Badan Geologi agar benar-benar aman bagi warga. “Data yang kami kumpulkan mencatat sekitar 71 KK terdampak, 15 KK di lahan sendiri, sedangkan 57 KK akan kami upayakan melalui pemerintah,” ungkap Sugeng.
Ia menambahkan, sebagian besar warga menerima rencana relokasi ini dengan baik karena merasa lebih aman jika pindah ke lokasi baru. “Kalau hujan deras mereka selalu khawatir longsor susulan, sehingga tidak ada pilihan lain selain direlokasi,” katanya.
Dengan langkah-langkah strategis yang diambil oleh Pemkab Trenggalek bersama Pemerintah Desa Depok, diharapkan masyarakat terdampak longsor bisa segera menata kembali kehidupan mereka dengan rasa aman dan nyaman. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk masyarakat, terutama di saat-saat sulit seperti ini.(pb/dn)
What's Your Reaction?






