Pemkab Kediri Jadi Pilot Project Akselerasi IKM
Kediri, (afederasi.com) - Kabupaten Kediri menjadi pilot project dalam gerakan akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Jawa Timur.
Hal itu diungkapkan Bupati Hanindhito Himawan Pramana saat rapat bersama perwakilan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur di ruang Pamenang, Pemkab Kediri, Kamis (27/10/2022) kemarin.
Dengan adanya kegiatan itu, Mas Dhito mengaku siap mendukung penuh agenda tersebut dan menjalankan dengan maksimal.
"Pendidikan menjadi modal dasar manusia dan ketika kami memang dipercaya (BBPMP), kami itu ketika dipercaya sesuatu akan berusaha semaksimal mungkin," katanya.
Kabupaten Kediri lanjutnya, dinilai layak menjadi percontohan dalam akselerasi IKM karena di bidang pendidikan, pemerintahan Mas Dhito telah menjalankan program sekolah inklusi. Selain itu, adanya inovasi dalam peningkatkan kompetensi dan profesionalitas bagi ASN dengan program Panjalu Jayati Corporate University (Panji CorpU).
"Dengan pelaksanaan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu, Mas Dhito berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak didik di Bumi Panjalu," ungkapnya.
Lebih lanjut, Mas Dhito tertarik mengenai penguatan pendidikan budi pekerti bagi anak didik. Hal itu dinilai penting terlebih pada 2023 mendatang Bandara Kediri akan beroperasi yang tentunya akan membawa kemajuan yang eksponensial.
"Bandara ini pasti ada sisi baik, tapi di satu sisi kalau kita tidak menyiapkan SDM anak- anak, kami juga khawatir karena adanya bandara ada culture dari luar yang masuk," tuturnya.
Terpisah, Kepala BBPMP Jawa Timur, Sujarno mengungkapkan, dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi anak didik, Kemendikbudristek telah menerbitkan kebijakan merdeka belajar 1 sampai 22.
Adapun dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai kurikulum merdeka belajar 7 tentang program sekolah penggerak dan 16 terkait akselerasi dan peningkatan pendanaan satuan pendidikan.
"IKM ini memang diawali dengan program sekolah penggerak, dan di kabupaten kediri mengikuti seleksi program sekolah penggerak di angkatan ke-3 tahun 2022 ini," ungkapnya.
Kurikulum merdeka belajar merupakan pelayanan terbaik untuk peserta didik karena anak pada dasarnya telah memiliki potensi masing-masing. Dalam hal ini, pendidik bertugas menebalkan supaya lebih jelas.
"Kita tidak mengubah fitrah peserta didik tapi lebih ke arah mengembangkan mereka sesuai dengan fitrah mereka," terang Sujarno.
Kementrian Pendidikan, menurut Sujarno, tidak bisa menjalankan program kurikulum merdeka sendiri, namun diperlukan kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kediri.
"Adanya kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik sehingga anak dapat tumbuh berkembang sesuai dengan kebutuhan, minat dan kodratnya," tandasnya.(sya/dn)
What's Your Reaction?