Parapet Rampung, Warga Desa Jono Kini Tak Takut Banjir di Musim Hujan

Gresik, (afederasi.com) — Rasa syukur terpancar dari warga Desa Jono, Kecamatan Cerme, setelah pembangunan parapet yang membentang dari Desa Jono hingga Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, rampung dibangun pada tahun 2025. Infrastruktur penahan banjir itu kini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Kepala Desa Jono, H. Asrun, bersama Camat Cerme H. Umar Hasyim turun langsung meninjau kondisi parapet yang berdiri kokoh di sepanjang bantaran desa. Menurutnya, kehadiran parapet ini membawa perubahan besar bagi kehidupan warga.

“Dampaknya sangat dirasakan masyarakat. Kehidupan jadi lebih nyaman, rukun, dan yang terpenting lahan tambak serta sawah tidak tergenang banjir. Masyarakat bisa hidup sehat,” kata H. Asrun, Senin (01/12/2025).

Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan tersebut.

“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada Bupati Gus Yani, Wakil Bupati Dokter Alif, serta Presiden Prabowo Subianto. Semua ini sangat membantu masyarakat Desa Jono,” ujarnya.

Bukan hanya pemerintah desa, masyarakat pun merasakan perubahan nyata. Salah satunya Slamet, petani tambak yang rumahnya berada tak jauh dari lokasi parapet.

“Dulu kalau hujan deras, kami selalu was-was. Air sering meluap ke tambak, bahkan kadang masuk rumah. Sekarang alhamdulillah, hujan sebesar apa pun tidak sampai banjir. Kami bisa tidur lebih nyenyak,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Rini, warga desa setempat yang selama bertahun-tahun menjadi langganan genangan.

“Sekarang jalan kampung tidak lagi tergenang. Anak-anak bisa tetap aman bermain dan berangkat sekolah meski musim hujan,” tuturnya.

Meski sebagian besar proyek parapet telah rampung, Kepala Desa Asrun berharap pembangunan sisanya dapat segera dituntaskan agar perlindungan terhadap warga semakin optimal.

“Semoga, proyek parapet ini segera selesai seluruhnya, sehingga masyarakat betul-betul aman dan nyaman dari banjir,” tegasnya.

Bagi warga Desa Jono, parapet bukan hanya bangunan fisik, tetapi simbol harapan baru—memberikan rasa aman dan kestabilan bagi kehidupan mereka di musim hujan. (frd)