Lestarikan Budaya Leluhur, Warga Tambak Beras  Buat Tumpeng Raksasa dari 2500 Ikan Bandeng Bakar

07 Sep 2024 - 22:40
Lestarikan Budaya Leluhur, Warga Tambak Beras  Buat Tumpeng Raksasa dari 2500 Ikan Bandeng Bakar
Kepala Desa Tambak Beras bersama perangkat dan warga berdoa bersama sebelum Tumpeng raksasa berisi 2500 ikan bandeng bakar dibagikan kepada warga yang hadir dalam sedekah bumi.(Fahrudin/afederasi.com)

Gresik,  (afederasi.com) -  Melestarikan dan menjaga warisan budaya para leluhur, Pemerintah Desa (Pemdes) Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur kembali menggelar sedekah bumi, Sabtu [07/09/2024]. 

Dalam sedekah bumi kali ini berlangsung lebih meriah dengan  adanya tumpeng raksasa yang dibuat warga secara gotong royong. Tumpeng raksasa itu dibuat dari  sekitar 2500 ekor ikan bandeng yang sudah dibakar.

Ikan bandeng  bakar itu hasil urunan  dari warga. Setiap kepala keluarga (KK) dikenakan 6 ekor ikan bandeng sudah dalam bentuk bakaran. Oleh panitia kemudian dibuat tumpeng raksasa.

"Ikan-ikan itu  kita  dibagikan  pengunjung  yang datang dari luar warga Tambak Beras. Sebab, banyak warga luar desa yang datang," tutur Wahyudi, SE Kepala Desa (Kades) Tambak Beras.

Wahyudi menuturkan biasanya tumpeng raksasa itu sebelum dibagikan untuk pengunjung ditandu dan dikirap keliling kampung. Namun, kali ini kirap itu tidak dilakukan mengingat banyaknya kegiatan yang telah dilakukan warga. Sebab, masing -masing  dusun, dari tiga dusun yang ada  yaitu Tambak Beras, Tambak Rejo dan Tambak Segunting  punya kegiatan bertepatan dengan HUT RI ke 79.

"Jadi untuk sekarang tidak pakai kita  kirap. Panitia minta cukup digelar  di GOR Serbaguna," terang Wahyudi..

Sedekah Bumi itu digelar tambah Wahyudi, sebagai ungkapan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen warga. Menurut Wahyudi,  meski hasil panen yang didapat warganya tahun ini menurun,  namun sedekah bumi  harus tetap digelar." Warisan budaya peninggal leluhur harus tetap kita jaga meski hasil panen menurun," jelasnya.

Menurut  Wahyudi, hasil panen yang didapat  warga kali ini memang menurun. Penurunan itu katanya, kemungkinan bisa disebabkan oleh faktor alam dan kelangkaan pupuk dan juga mahalnya harga pupuk. Dari sekitar  80 persen warganya adalah merupakan petani tambak yang membutuhkan cukup banyak pupuk.

Namun, kendati hasil panen menurun  tidak meyurutkan niat warga untuk menggelar sedekah bumi. Bahkan, sekedekah bumi kali ini terbilang  lebih meriah dibandinkan dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumya hanya urunan 5 ekor,  kini 6 ekor bandeng panggang. Dari tahun sebelumnya 1000 bandeng kini tumpeng raksasa itu dibuat  2500 ekor bandeng.

Gelaran sedekah bumi itu,  selain menggelar istighotsah kubro  dan sholawat dengan menghadirkan  Habib Muhammad Alhadad juga ditutup dengan   pegelaran seni wayang kulit Trajubgweni dengan Ki Dalang Puguh Prasetyo.

Sementara Camat Cerme, Umar Hasyim acara sedekah bumi yang digelar warga Tambak Beras cukup istimewa. Betapa tidak,  sedekah bumi itu menggelar tiga acara, yaitu istigotsah, tumpeng raksasa dan wayang kulit."Jarang-jarang ini dilakukan oleh desa lain. Ini membuktikan bahwa semuanya kompak, termasuk BPD nya. Wes beber wong biyen lek sedekah bumi iku ngerukunke," tutur Umar Hasyim dalam sambutannya. 

Apresiasi juga dilontarkan Abu Hasan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarajat Desa (PMD) Pemkab Gresik. Bahkan menurut Abu Hasan Tambak Beras merupakan desa istimewa. Tambak Beras merupakan desa unggulan yang sudah berstatus desa mandiri. Bahkan, Abu Hasan menyarankan tumpeng raksasa dari bandeng panggangan itu didaftarke ke MURI, sehingga akan membuat Desa Tambak Beras akan semakin dikenal.(frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow