Hadiri Gebyar PKH, Bupati Arifin Apresiasi 11 KPM yang Graduasi Mandiri

Trenggalek, (afederasi.com) - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama istri Novita Hardini menghadiri kegiatan Gebyar Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilaksanakan di halaman Kecamatan Karangan, Trenggalek, Minggu (19/2/2023).
Dalam kesempatan itu Bupati Arifin sangat mengapresiasi kepada 11 perempuan asal Kecamatan Karangan yang berani menyatakan graduasi secara mandiri yakni keluar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.
" Kami sangat senang sekaligus bangga kepada 11 perempuan yang telah berani menyatakan graduasi. Kalau menyatakan lulus secara mandiri, berarti mereka sudah memiliki pendapatan. Dengan artian yang sebelumnya belum berpendapatan sekarang sudah berpendapatan," ungkapnya.
Jadi lanjut Bupati Arifin, pendapatan mereka sekarang ini ada yang berbisnis secara online, berjualan kebutuhan rumah tangga seperti sayur dan lainnya.
" Tadi ketika kami tanya ada juga yang bilang berdagang makanan seperti nasi bungkus dan yang lainnya. Saya doakan usaha ibu-ibu ini lancar dan sukses," tuturnya.
Bupati Arifin juga berharap kepada KPM PKH bisa memanfaatkan bantuan yang diterima dengan baik. Memenuhi kebutuhan keseharian maupun biaya sekolah anak. Jika masih ada sisa diharapkan bisa ditabung.
"Saya minta sisakan untuk bisa merintis usaha. Dengan begitu kita harapkan bisa graduasi juga," imbuhnya.
Sementara Novita Hardini yang mendampingi Bupati Arifin dalam kegiatan itu, juga ingin mendorong KPM PKH di daerahnya semakin berdaya.
"Saya ingin nanti memberikan kelas pemberdayaan bagi KPM PKH agar berpeluang lebih berdaya. Tidak perlu modal yang besar, namun bisa lebih berdaya bagi keluarga," ungkap Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek itu.
Dijelaskan Novita, pengetahuan berjualan secara online memang sangat diperlukan bagi PKM PKH. Karena tadi ada yang menyampaikan menjual hasil pertanian dengan cara online.
Graduasi dalam program sosial PKH sendiri ada dua, yakni mandiri dan reguler. Yang dimaksud graduasi mandiri, dimana PKM PKH itu secara sadar merasa dirinya sudah mampu dan minta dikeluarkan dari penerima bantuan sosial.
" Sedangkan graduasi reguler, dimana dilakukan graduasi karena ada verifikasi dari pendamping, setelah diverifikasi KPM itu ternyata sudah masuk dalam kategori yang sudah mampu, sehingga diusulkan untuk dikeluarkan dari PKM PKH," imbuhnya.
Plt. Kepala Dinas Sosial PPPA Ratna Sulistyowati menambahkan, untuk graduasi mandiri pemerintah mencoba berikan apresiasi dalam kegiatan ini. Diharapkan dengan begitu, nantinya bisa menjadi pemicu KPM PKH lain yang sudah mampu untuk melakukan hal yang sama.
"Walaupun mereka sudah masuk graduasi bukan berarti kita sudah melepaskan pengawasan terhadap mereka. Jadi mereka akan kita ikutkan dalam program program pelatihan dan juga kita lakukan pemantauan, sehingga kita yakin yang graduasi ini betul-betul mandiri. Jangan sampai mereka di graduasi akhirnya masuk lagi dalam kategori miskin," terangnya.
Ditambahkan Ratna, sesuai data yang ada, ada sebanyak 4.919 KPM PKH yang graduasi tahun 2023 ini. Dari angka itu, sekitar 200 KPM yang menyatakan graduasi mandiri dari program sosial PKH. Untuk Kecamatan Karangan, dari 248 PKM PKH yang graduasi 11 PKM menyatakan graduasi secara mandiri.(pb/dn)
What's Your Reaction?






