Ribuan Warga Serbu Tumpeng Raksasa Durian di Acara Sedekah Bumi Pulud Ketan

19 Feb 2023 - 13:49
Ribuan Warga Serbu Tumpeng Raksasa Durian di Acara Sedekah Bumi Pulud Ketan
Sedekah bumi Pulud Ketan di Lapangan Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri, Minggu (19/2/2023). (foto : isa/afederasi.com).
Ribuan Warga Serbu Tumpeng Raksasa Durian di Acara Sedekah Bumi Pulud Ketan
Ribuan Warga Serbu Tumpeng Raksasa Durian di Acara Sedekah Bumi Pulud Ketan

Kediri, (afederasi.com) - Masyarakat dari 8 Desa di Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri Jawa Timur menggelar acara sedekah bumi dengan tumpeng raksasa durian pada Minggu (19/2/2023).

Dengan tanpa rasa sakit di tangan, ribuan warga langsung kewalahan tumpeng raksasa durian, usai panitia membuka acara. 

Acara bertema pulud ketan atau kepanjangan dari Puncu Kelud Kediri Wetan ini dilakukan pertama kali sebagai wujud syukur para petani kebun penghasil durian dan tanaman lain di atas hasil bumi di wilayah lereng Kelud.

Selain tumpeng durian raksasa, hasil bumi lain seperti kopi, sayuran cabai, tomat, kacang dan tanaman palawija juga nampak memenuhi lapangan Desa Puncu, tempat diadakannya pesta rakyat ini. 

Pulud ketan ini juga dalam rangka hari jadi Kabupaten Kediri yang ke 1219. Jumlah durian dalam tumpeng ini juga 1219, jadi pas dengan usia Kabupaten Kediri, jelas Kepala Desa Puncu, Hengky Dwi Setyawan usai acara. 

Sebelum tumpah rumah di dalam lapangan, tumpeng raksasa tersebut telah diarak sejauh 1 kilo meter di wilayah Desa Puncu. Parade tumpeng ini diikuti oleh 34 kelompok tani di Kecamatan Puncu. Dengan masing-masing membawa hasil bumi potensi daerah setempat. 

“Selain ada tumpeng hasil bumi, kami ada festival durian untuk mengetahui durian unggul lokal kami dari Puncu tak kalah dengan durian luar,” ucapnya. 

Dengan adanya acara ini, Hengky berharap bisa menjadi agenda tahunan dan lebih memunculkan kembali potensi hasil bumi di seluruh wilayah Kecamatan Puncu. 

Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri, Anang Widodo menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiasi yang dilakukan oleh Desa Puncu sebagai pelopor acara Pulud Ketan ini. 

"Luar biasa, ini diluar ekspektasi bersama ini sedekah hasil bumi yang luar biasa," jelasnya. 

Lebih jauh lagi, Anang mengaku jika Pulud Ketan ini tidak hanya menjadi acara seremoni tahunan saja, namun juga bisa menarik para pengunjung dari luar Puncu agar berimbas kepada ekonomi masyarakat. 

"Seperti kata pulud dalam bahasa Indonesia berarti perekat, momen ini diharapkan menjadi perekat wisatawan luar bisa datang ke sini, Desa Puncu, dan selain kopi Laharpang yang terkenal, durian disini juga dikembangkan lagi agar tidak kalah dengan yang lain," tandasnya. (sya/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow