Dinkes dan Inafis Polres Tulungagung Telusuri Penyebab Keracunan Massal di SMPN 1 Boyolangu Usai Santap MBG
Tulungagung, (afederasi.com) – Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung bersama Tim Inafis Polres Tulungagung bergerak cepat menelusuri penyebab dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu. Tim gabungan tersebut telah mengambil sejumlah sampel makanan dan swab rectal dari penjamah makanan untuk diuji di laboratorium, guna memastikan sumber pencemaran yang memicu insiden tersebut.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Ana Sapti Saripah, mengatakan bahwa pengambilan sampel dilakukan terhadap tujuh jenis bahan, yakni nasi, ayam kecap, irisan timun, irisan tomat, buah salak, air minum, serta sisa muntahan pasien.
“Sampel-sampel tersebut dikirim ke tiga laboratorium, yaitu Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Surabaya, Laboratorium RSUD dr. Iskak Tulungagung, dan Laboratorium Kesehatan Daerah Tulungagung,” ujarnya, Senin (13/10/2025).
Ana menambahkan, langkah tersebut diambil untuk mendukung penyelidikan epidemiologi agar dapat diketahui jenis makanan yang terkontaminasi kuman atau bakteri penyebab penyakit. Selain itu, pemeriksaan terhadap penjamah makanan juga dilakukan untuk mengetahui potensi sumber paparan.
Sementara itu, berdasarkan data Dinkes, jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan bertambah menjadi 62 orang. Dari jumlah tersebut, empat siswa harus dirujuk ke RSUD dr. Karneni Campurdarat karena mengalami sesak napas, muntah, dan tubuh menggigil, sedangkan 58 siswa lainnya menjalani perawatan di Puskesmas Boyolangu.
“Empat pasien yang dirawat di RSUD dr. Karneni kini dalam kondisi stabil, namun masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium lanjutan,” jelas Ana.
Dari 58 siswa yang dirawat di puskesmas, sebanyak 38 di antaranya telah diperbolehkan pulang, sementara 20 lainnya masih menjalani observasi medis.
Kasus ini diduga berkaitan dengan makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat. Menu makan siang yang disajikan saat kejadian terdiri dari nasi kuning, ayam bumbu kecap tanpa kuah, irisan timun dan tomat, buah salak, serta susu kotak.
Hasil uji laboratorium dari ketiga institusi tersebut diharapkan dapat segera keluar untuk memastikan makanan mana yang menjadi penyebab keracunan massal tersebut.(dn)
What's Your Reaction?


