Kasus Keracunan MBG di SMPN 1 Boyolangu Meluas, 62 Siswa Jadi Korban dan 4 Dirujuk ke Rumah Sakit

13 Oct 2025 - 17:54
Kasus Keracunan MBG di SMPN 1 Boyolangu Meluas, 62 Siswa Jadi Korban dan 4 Dirujuk ke Rumah Sakit
Salah satu siswa yang hendak dirujuk ke RSUD dr Karneni Campurdarat lantaran mengalami sesak nafas (deny/afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) – Kasus dugaan keracunan massal yang menimpa siswa SMPN 1 Boyolangu terus bertambah. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mencatat, jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kini mencapai 62 orang.

Dari total tersebut, empat siswa harus dirujuk ke RSUD dr. Karneni Campurdarat lantaran mengalami gejala cukup berat seperti sesak napas, muntah, dan tubuh menggigil. Mereka saat ini menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Sementara itu, 58 siswa lainnya menjalani perawatan di Puskesmas Boyolangu dengan keluhan umum seperti pusing, mual, muntah, lemas, dan keringat dingin. Dari jumlah itu, 38 siswa telah diperbolehkan pulang, sedangkan 20 lainnya masih menjalani observasi medis.

“Empat siswa yang dirawat di RSUD dr. Karneni kini dalam kondisi stabil, namun masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium lanjutan,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Ana Sapti Saripah, Senin (13/10/2025).

Selain menangani para korban, tim Dinkes juga melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap sumber makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan. Petugas telah mengambil sampel makanan dan swab rectal dari penjamah makanan (food handler) untuk diuji di laboratorium.

Sebanyak tujuh sampel telah dikirimkan ke tiga laboratorium berbeda, yakni Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Surabaya, Laboratorium RSUD dr. Iskak Tulungagung, serta Laboratorium Kesehatan Daerah Tulungagung. Sampel tersebut mencakup nasi, ayam kecap, buah salak, irisan timun, irisan tomat, air minum, dan sisa muntahan pasien.

“Langkah ini penting untuk memastikan jenis makanan yang terkontaminasi bakteri atau kuman penyebab penyakit,” tambah Ana.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu mengalami gejala keracunan usai menyantap menu makan siang dari program MBG. Makanan tersebut disuplai oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat.

Adapun menu yang disajikan saat kejadian terdiri dari nasi kuning, ayam bumbu kecap tanpa kuah, irisan timun dan tomat, buah salak, serta susu kotak. Saat ini, Dinas Kesehatan masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab pasti insiden tersebut.(dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow