Buka Rakernas Penurunan Stunting, Ini Pesan Presiden Jokowi

25 Jan 2023 - 19:49
Buka Rakernas Penurunan Stunting, Ini Pesan Presiden Jokowi
Presiden Jokowi didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Seskab Pramono Anung, dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo membuka Rakernas Banggakencana dan Penurunan Stunting. (setkab for afederasi.com)

Jakarta, (afederasi.com) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka  Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Penurunan Stunting, Rabu (25/01/2023), di Auditorium Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jakarta Timur.

Jokowi menyampaikan bahwa saat ini semua negara tengah berkompetisi di berbagai bidang. Untuk memenangkan persaingan tersebut, Presiden pun menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

“Di ASEAN sendiri, kelihatannya kan rangkul-rangkulan, salam-salaman tapi sebetulnya juga sama berkompetisi, saling berebut investasi, saling berebut teknologi, semua negara. Dan, kuncinya adalah sumber daya manusia yang berkualitas, SDM unggul, SDM yang berkualitas,” ujarnya.

Mengingat pentingnya SDM berkualitas tersebut, Kepala Negara meminta BKKBN untuk menjalankan tugas dengan baik dalam membangun keluarga berkualitas dan menjaga keseimbangan pertumbuhan.

“Tugas BKKBN tidak mudah, membangun sebuah keluarga yang berkualitas tidak mudah, tapi saya meyakini 1,2 juta penyuluh yang ada di BKKBN plus pendampingnya mampu melakukan itu,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam laporannya menyebut bahwa pencapaian BKKBN dalam menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk ditentukan oleh tingkat fertilitas total atau total fertility rate (TFR) yang ditargetkan sebesar 2,1 pada tahun 2024 mendatang. TFR adalah jumlah anak rata-rata yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan selama masa reproduksinya

“Akan tetapi dari berbagai hasil pendataan dan juga survei, menunjukan bahwa hari ini angka itu sudah mendekati 2,1,” ujar Hasto.

Sedangkan untuk meningkatkan kualitas keluarga, salah satunya dilakukan BKKBN melalui percepatan penurunan angka gagal tumbuh atau stunting. Saat ini, berdasarkan laporan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, angka stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen.

“Kalau mau mengejar [target] 14 [persen] artinya mesti turun 3,8 [persen] 2 tahun ke depan. Tahun ini mesti 3,8, tahun depan mesti 3,8,” kata Budi. (mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow