Bandeng Hasil Budidaya Petambak Gresik Berbobot 13,1 Kg Sabet Juara 1

Gresik, (afederasi.com) - Ikan bandeng kawak dengan bobot 13,1 Kg hasil budidaya petambak Desa Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Syaifullah berhasil menjadi juara 1 Kontes Bandeng Kawak yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik di kawasan wisata heritage Bandar Grisse Jl. Basuki Rahmat Gresik, Senin, (08/04/2024).

Bandeng kawak milik Syaifullah Mahdi yang juga sekaligus Kepala Desa (Kades) Pangkahwetan ini mengungguli bandeng milik Askin dengan bobot 11 kg yang juga warga Pangkahwetan. Sebagai juara 1, Syaifullah Mahdi berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp.30 juta sementara juara 2 mendapatkan hadiah Rp 25 juta.

Sedangkan untuk juara ketiga diraih Zainul Abidin, petambak Desa Watuagung, Kecamatan Bungah yang memiliki bandeng 8 kg dan berhak mendapat hadiah uang Rp20 juta.

Keberhasilan dua petambak asal Desa Pangkahwetan ini semakin menegaskan bahwa Desa Pangkahwetan sebagai Kampung Bandeng yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Syaifullah Mahdi mengatakan, bandeng miliknya menjadi juara pertama, hal ini mengulangi Raihan tahun lalu yang juga meraih juara 1. Selain itu hal ini semakin meneguhkan Desa Pangkahwetan sebagai salah satu sentra budidaya ikan Bandeng di Kabupaten Gresik.

“Ini budidaya bandeng di tambak milik saya, Alhamdulillah bisa kembali juara,” kata pria yang akrab disapa Sandi ini. 

Kontes Bandeng Kawak yang merupakan tradisi tahunan setiap menjelang lebaran ini juga  dihadiri PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono yang sebelumnya didampingi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah serta perwakilan kepala daerah di Jatim juga meninjau lapak-lapak  para pedagang ikan bandeng di Pasar Kota Gresik 

Adhy Karyono mengapresiasi atas event yang setiap tahun digelar Pemkab Gresik ini karena memberikan efek pada sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat terutama para petambak di Kabupaten Gresik.

“Ini budaya yang baik dan perlu dilestarikan. Bagaimana kontes bandeng ini bisa dibawa ke level Nasional bahkan Internasional. Baru pertama kali saya melihat bandeng sebesar ini. Gak ngerti makannya apa,” ujar Adhy.

Andhy lebih lanjut mengungkapkan Pemerintah Propinsi Jawa Timur dalam hal ini sangat mendukung even ini dan mengamini yang disampaikan Bupati Gresik bahwa Gresik ya bandeng, bandeng ya Gresik.

“27 persen produk bandeng di Jawa Timur berasal dari Kabupaten Gresik. Tradisi budaya ini perlu dilestarikan dan terus dikembangkan,” tandas Adhy. (frd)