Arumi Bachsin Ajak Forikan Kabupaten Masifkan Gerakan Makan Ikan

01 Dec 2022 - 11:38
Arumi Bachsin Ajak Forikan Kabupaten Masifkan Gerakan Makan Ikan
Arumi Bachsin saat menghadiri Sarasehan Peningkatan Konsumsi Ikan dalam rangka Hari Ikan Nasional ke-9 Provinsi Jawa Timur di Dyandra Convention Hall. (ist)

Surabaya, (afederasi.com) - Ketua Tim Penggerak PKK Prov Jawa Timur sekaligus Ketua Forikan Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak menyampaikan pentingnya upaya untuk memicu peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten/Kota se- Jatim. Hal tersebut penting dimasifkan untuk menekan angka stunting di Jawa Timur.

“Kita ini kekayaan ikannya melimpah, produksinya tinggi. Tapi pemanfaatannya belum maksimal. Padahal ikan ini memiliki tipe protein yang lebih mudah dicerna oleh tubuh baik pada bayi hingga lansia,” ungkap Arumi.

Menurut Arumi, masih belum tingginya angka konsumsi ikan di Jawa Timur salah satunya disebabkan oleh faktor budaya. Dicontohkannya di Trenggalek. Trenggalek memiliki panjang garis pantai lebih dari 100 km, namun pemanfaatan ikan belum bisa merambah hingga kota, melainkan hanya di pesisir saja.

“Lucunya, saat ini anak-anak nelayan justru tidak mengkonsumsi ikan. Karena nelayan fokus pada sisi  peningkatan ekonominya saja. Mending dijual daripada di makan. Hal inilah yang menjadi faktor tingginya angka stunting di Jawa Timur. Karena anak nelayan tidak makan ikan, anak petani tidak makan beras dan anak peternak sapi tidak mengkonsumsi susu sapi,”jelasnya.

Mindset dan budaya yang demikian menurut Arumi sulit untuk dibenahi. Namun, dengan posisi sebagai Ketua Forikan di Kabupaten/Kota, Ia meyakini bahwa bisa melahirkan diversifikasi makanan yang berbahan dasar ikan.

“Jadi mumpung masih dijabatan sekarang, mari kita dorong untuk memunculkan makanan khas daerah yang berbasis ikan. Karena selalu saya sampaikan bahwa budaya dan pola pikir itu harus kita hargai,” ujarnya.

Dirinya menuturkan, bahwa saat angka konsumsi ikan di Provinsi Jawa Timur telah mencapai  44kilogram per kapita per tahun. Bahkan Kabupaten Banyuwangi telah mencapai 62kilogram perkapita pertahunnya.

“Banyuwangi ini fantastis. Angka konsumsi ikannya sudah setara dengan Jepang. Sehingga saya rasa pemberian penghargaan kepada Banyuwangi tadi sudah tepat,” sebutnya

Dengan peringatan Hari Ikan Nasional ini, Arumi berharap akan muncul diversifikasi cara pengolahan ikan di Jawa Timur.

“Kalau diperhatikan setiap acara Forikan pasti ada demo masak. Inilah yang menjadi pemicu munculnya diversifikasi. Karena beda ikan, beda cara mengolahnya. Tidak susah, malah lebih mudah daripada mengola daging,” kata Arumi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati menyampaikan bahwa peran Ketua Forikan di Kabupaten/Kota dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan di Kab/Kota sangat penting.

“Utamanya untuk mengkampanyekan gemar makan ikan dan menyadari tingginya gizi pada ikan,” ucapnya

Dirinya kemudian menyetujui slogan Mari Kembali ke Meja Ibu dalam konsep penyajian makanan bergizi.

“Sangat bagus slogan dari Ketua Forikan Pusat tadi. Karena dengan memasak ikan, semua akan menjadi gemar makan ikan,” katanya.

Erma sapaan lekatnya menambahkan bahwa masyarakat kurang meminati konsumsi ikan karena dikarenakan bau amis yang susah hilang juga duri yang sangat dikhawatirkan tertelan. (ans)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow