26 Pelaku Ekonomi Kreatif Gresik Diganjar Apresiasi, Karya Diakui Nasional dan Mancanegara

Gresik, (afederasi.com) – Ekonomi kreatif kian menegaskan perannya sebagai motor baru pembangunan Kabupaten Gresik. Berangkat dari budaya lokal, karya para pelaku kreatif daerah ini tak hanya menghidupkan identitas, tetapi juga berhasil menembus panggung nasional hingga internasional, mulai dari film pendek, musik jazz, kriya damar kurung, hingga produk minuman khas Gresik.

Penguatan sektor ekonomi kreatif tersebut mengemuka dalam kegiatan “Dari Ide Kreatif Menuju Berita Inspiratif” yang digelar di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Gresik, Jumat (19/12/2025). 

Forum ini mempertemukan pelaku ekonomi kreatif, insan media, dan pemangku kepentingan sebagai upaya memperkuat kolaborasi dan ekosistem kreatif daerah.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak semata bertumpu pada infrastruktur fisik. Budaya dan ekonomi kreatif justru menjadi fondasi penting dalam membangun identitas, meningkatkan daya saing, sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat.

“Membangun suatu daerah tidak hanya melalui infrastruktur. Hari ini kita bisa melihat bahwa masyarakat Gresik juga luar biasa dalam membangun daerahnya lewat budaya dan ekonomi kreatif,” ujar Gus Yani.

Gus Yani menekankan bahwa pengembangan ekonomi kreatif tidak boleh berhenti pada kegiatan seremonial, tetapi harus menjadi program berkelanjutan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. 

Gus Yani juga mengapresiasi kontribusi para seniman, budayawan, musisi, hingga pelaku UMKM kreatif yang selama ini aktif membangun Gresik melalui karya dan inovasi.

Menurutnya, para pelaku kreatif memiliki peran strategis sebagai duta budaya daerah. Pemerintah Kabupaten Gresik, melalui sinergi lintas perangkat daerah khususnya Disparekrafbudpora, berkomitmen untuk terus mendampingi para pelaku ekonomi kreatif agar budaya lokal tetap lestari dan mampu diwariskan kepada generasi penerus.

“Karena kemajuan suatu daerah selalu dimulai dari akar budayanya,” tegas Gus Yani.

Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif menyampaikan bahwa penguatan ekonomi kreatif diharapkan dapat berkontribusi nyata dalam menekan angka pengangguran terbuka dan kemiskinan di Kabupaten Gresik.

“Ini adalah bentuk dukungan masyarakat dalam membangun daerah. Para pelaku ekonomi kreatif berkontribusi langsung dan menjadi bagian penting dari pembangunan Gresik,” ungkap dr. Alif.

Dari sisi kebijakan nasional, Anggota Komisi VII DPR RI Nila Yani Hardiyanti menyoroti pentingnya penguatan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) bagi para pelaku kreatif. 

dr. Alif menyebut, negara saat ini terus mendorong regulasi yang berpihak pada pelaku ekonomi kreatif, termasuk gagasan KUR Ekraf sebagai akses pembiayaan berkelanjutan.

Kegiatan ini juga diisi dengan sesi sharing success story dari sejumlah pelaku ekonomi kreatif Gresik. Irfan dari Gresik Movie membagikan pengalamannya memproduksi film pendek bertema identitas budaya Gresik yang telah diputar di Australia hingga Cannes, Prancis. 

Najih dari Legend Tren menceritakan perjalanan minuman khas Gresik yang berhasil menembus pasar internasional.

Selain itu, Anhar dari Damar Kurung Gresik mengisahkan upayanya melestarikan warisan budaya damar kurung hingga karyanya tampil di pameran internasional dan menjadi ilustrasi kemasan produk nasional. 

Andrew Nababan dari Jazz in Gresik turut berbagi cerita tentang konsistensinya mempopulerkan musik jazz agar dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.

Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Gresik menyerahkan piagam penghargaan kepada 26 pelaku ekonomi kreatif dari berbagai subsektor. 

Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasi mereka dalam menjaga identitas budaya sekaligus menggerakkan ekonomi daerah.(frd)