14 Wartawan Lolos UKW Unitomo Angkatan 22, Pemkab Situbondo Tegaskan Pentingnya Kompetensi Pers

Situbondo, (afederasi.com) – Pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan 22 yang digelar Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya resmi ditutup pada Minggu (7/12/2025). Kegiatan yang berlangsung di Aula Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo itu diikuti 15 wartawan dari berbagai media cetak maupun siber.

Dari total peserta, 13 di antaranya mengikuti jenjang Wartawan Muda, sementara dua lainnya pada jenjang Wartawan Madya. Hasil asesmen menunjukkan sebanyak 14 peserta dinyatakan kompeten dan berhak menerima sertifikat, sedangkan satu peserta dinyatakan belum memenuhi standar kelulusan.

UKW angkatan 22 ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Situbondo dengan Unitomo. Sinergi tersebut menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas jurnalistik dan profesionalitas pers di daerah.

Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik Dinas Kominfo Situbondo, Andi Yulian Haryanto, menegaskan bahwa kompetensi merupakan fondasi penting bagi seorang wartawan.

“Kami berharap wartawan yang kompeten, dibuktikan dengan sertifikat UKW, mampu menghasilkan produk jurnalistik yang akurat, berimbang, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya saat menutup kegiatan.

Menurut Andi, sertifikat UKW bukan sekadar lembar formalitas, melainkan bentuk pengakuan terhadap kapasitas, integritas, dan profesionalitas seorang jurnalis.

Di sisi lain, Wakil Direktur Lembaga UKW Unitomo, Dhimam Abror, menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Situbondo yang telah menginisiasi penyelenggaraan pelatihan jurnalistik sekaligus UKW tersebut.

“Apresiasi setinggi-tingginya untuk Pemkab Situbondo. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan kompetensi wartawan,” ungkapnya.

Langkah Pemkab Situbondo mendukung peningkatan sumber daya insan pers ini dinilai strategis dalam memperkuat ekosistem jurnalistik yang sehat dan profesional. Dengan adanya UKW, wartawan tidak hanya dituntut menguasai aspek teknis peliputan dan penulisan, tetapi juga memahami kode etik serta regulasi yang mengatur kerja-kerja pers. (Ron)