Salam Tiga Jari Ganjar Pranowo: Simbol Perlawanan untuk Demokrasi

Jakarta, (afederasi.com) - Beredar di media sosial foto Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, yang melakukan pose tiga jari bersama pendukungnya. Gestur ini kemudian menjadi sorotan, dengan beberapa pihak menilainya mirip dengan adegan dalam film Hunger Games. Meskipun begitu, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Pangeran Siahaan, menjelaskan bahwa pose tersebut sebenarnya terinspirasi oleh gerakan demokrasi global.

"Salam tiga jari yang digunakan Mas Ganjar itu terinspirasi dari gerakan demokrasi di seluruh dunia," ungkap Pangeran seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com pada Kamis (23/11/2023).

Pangeran Siahaan melanjutkan penjelasannya dengan merinci negara-negara di Asia Tenggara yang juga menggunakan salam tiga jari sebagai simbol perlawanan terhadap rezim otoriter. Menurutnya, Thailand dan Myanmar menjadi dua negara yang mempopulerkan gerakan ini, terkait dengan perlawanan terhadap junta militer. Selain itu, gerakan salam tiga jari juga terlihat di Hong Kong dan Taiwan.

"Salam tiga jari ini digunakan di Thailand terkait junta militer dan di Myanmar sebagai bentuk perlawanan terhadap kudeta militer," jelas Pangeran, menggambarkan relevansi simbol ini dengan realitas politik di berbagai negara di kawasan Asia Tenggara.

Menariknya, Pangeran juga mengaitkan film "The Hunger Games" sebagai sumber inspirasi untuk salam tiga jari ini. Dilansir dari salah satu media nasional, film tersebut memiliki dampak besar dalam membangkitkan semangat pro-demokrasi di Thailand. Ketika film terakhir dari seri tersebut dirilis pada November 2014, mahasiswa pro-demokrasi berkumpul untuk menyaksikannya, dan salam tiga jari muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap rezim.

"Munculnya salam tiga jari sebagai bentuk perlawanan oleh mahasiswa terhadap rezim di Thailand," ujar Pangeran, menyoroti bagaimana simbol ini awalnya muncul sebagai ekspresi pro-demokrasi.

Meskipun awalnya terkait dengan perlawanan terhadap rezim di Thailand, Pangeran Siahaan menekankan bahwa seiring waktu, makna salam tiga jari berubah menjadi simbol pemberontakan terhadap kekayaan, totaliter, dan ketidaksetaraan yang dilakukan oleh pihak penguasa dan militer. Simbol ini menjadi cara bagi masyarakat untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.

Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi alias Awiek, menegaskan bahwa simbol tiga jari yang ditunjukkan oleh Ganjar bukanlah upaya untuk melawan rezim saat ini. Gestur tersebut, menurutnya, dimaknai sebagai bentuk perlawanan terhadap hal-hal yang bertentangan dengan prinsip demokrasi. "Itu menunjukkan kekuatan rakyat, bukan pemberontakan, tapi perlawanan terhadap yang berlawanan dalam demokrasi," ungkap Awiek, memperkuat pandangan bahwa pose tiga jari Ganjar adalah ekspresi dukungan untuk prinsip-prinsip demokrasi.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilihan Umum 2024. Pasangan Ganjar-Mahfud, yang diusung oleh PDIP, PPP, Perindo, dan Partai Hanura, mendapat nomor urut 3. Pilihan ini menjadi pertaruhan bagi masyarakat Indonesia untuk menentukan arah demokrasi yang diinginkan dalam pemilihan mendatang.(mg-3/jae)