Saat Jadi Gubernur Enggan Tambah Kapasitas, Kini Anies Malah Kritik Kurangnya Kursi Sekolah

Calon presiden potensial dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengungkapkan kritiknya terhadap kapasitas sekolah di Indonesia yang menjadi masalah dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi.v

16 Aug 2023 - 08:57
Saat Jadi Gubernur Enggan Tambah Kapasitas, Kini Anies Malah Kritik Kurangnya Kursi Sekolah
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan. [Suara.com/Fakhri]
Jakarta, (afederasi.com) - Calon presiden potensial dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengungkapkan kritiknya terhadap kapasitas sekolah di Indonesia yang menjadi masalah dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi. Anies menyatakan bahwa kelangkaan bangku sekolah dari tingkat SD hingga SMA menjadi pemicu utama ketidakpuasan terhadap sistem zonasi.
 
"Dalam zonasi terlihat gejala masalah. Kita perlu mengatasi akar permasalahan, yaitu ketersediaan bangku sekolah yang tidak memadai. Bangku yang tersedia di tingkat SD tidak selalu sesuai dengan jumlah di tingkat SMP dan SMA, sehingga setiap tahun muncul masalah tempat yang tidak mencukupi," ujar Anies dalam wawancara di Posbloc, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2023).
 
Anies juga memberikan ilustrasi tentang kapasitas sekolah di Indonesia yang mirip dengan piramida. Semakin tinggi jenjang sekolah, semakin sedikit kapasitasnya.
 
"Dalam analogi piramida, jumlah siswa pada tingkat dasar lebih banyak, tetapi semakin tinggi jenjangnya, kapasitas sekolah semakin terbatas. Situasi zonasi ini akan terus terjadi selama model piramida masih berlaku," tandasnya.
 
Solusi yang diajukan Anies adalah dengan meningkatkan kapasitas sekolah di semua tingkatan. Hal ini diharapkan dapat memastikan setiap zonasi memiliki jumlah kursi yang memadai bagi siswa-siswa yang menginginkan pendidikan di sekolah negeri.
 
"Kita harus siapkan solusi nyata, bukan hanya mengatasi gejala. Peningkatan kapasitas sekolah perlu dilakukan mulai dari SD hingga SMA, sehingga setiap anak dapat menempuh pendidikan penuh," tutupnya.
 
 
Pernyataan terbaru Anies Baswedan menunjukkan perubahan pendekatannya terhadap masalah pendidikan di Indonesia. Meskipun sebagai Gubernur DKI Jakarta ia tidak berfokus pada pembangunan sekolah baru, namun sebagai calon presiden potensial, Anies menyoroti pentingnya pendekatan berbasis kemitraan dengan sekolah swasta.
 
Dalam sebuah diskusi di SDN 08 Ragunan, Anies mengungkapkan, "Kemitraan antara pemerintah dan swasta dalam penyediaan pendidikan adalah hal yang sangat diharapkan. Pendidikan harus bisa diakses oleh semua anak tanpa memandang kemampuan ekonomi. Kami tengah mempersiapkan aturan yang mendukung subsidi untuk sekolah swasta, sehingga pendidikan berkualitas dapat diakses oleh lebih banyak siswa."
 
Anies juga menyoroti bahwa terlalu banyak fokus pada pembangunan sekolah negeri bisa merugikan sekolah swasta, terutama karena biaya pendidikan yang lebih rendah dan daya tarik yang tinggi.
 
"Kami mendukung perkembangan sekolah swasta dengan dukungan dari pemerintah. Pendekatan kami tidak hanya mengarah pada pengembangan sekolah negeri, tetapi juga memastikan bahwa sekolah swasta mendapatkan dukungan yang sama dalam memberikan pendidikan berkualitas," jelas Anies.
 
Dengan pendekatan ini, baik sekolah swasta maupun negeri dapat bekerja bersama-sama dengan prinsip yang serupa. Siswa-siswa yang tidak diterima dalam PPDB tetap dapat mendapatkan pendidikan berkualitas di sekolah swasta.
 
"Melalui pendekatan ini, sekolah swasta dan negeri bisa saling mendukung, dengan dukungan finansial dari pemerintah," tambahnya.
 
Anies menegaskan bahwa solusi untuk mengatasi kekurangan kuota penerimaan sekolah negeri bukan hanya dengan membangun lebih banyak sekolah, melainkan juga dengan memperkuat peran sekolah swasta yang sudah ada.
 
"Kami percaya bahwa membangun kemitraan yang kuat dengan sekolah swasta adalah langkah yang lebih bijak daripada hanya membangun lebih banyak sekolah baru," pungkas Anies.
 
 
Anies Baswedan, calon presiden potensial dari Koalisi Perubahan, menyoroti tantangan yang dihadapi dalam memastikan pendidikan berkualitas bagi semua anak-anak Indonesia. Anies menggarisbawahi perlunya perubahan pendekatan dalam meningkatkan kapasitas sekolah serta memberikan akses pendidikan yang setara di semua tingkatan.
 
"Kita berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki akses ke pendidikan berkualitas. Solusi bukan hanya dalam penambahan sekolah, tetapi juga dalam mengembangkan kerjasama antara pemerintah dan sekolah swasta untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berkualitas," ungkap Anies dalam pernyataannya.
 
Anies menegaskan bahwa keberhasilan sistem pendidikan tidak hanya diukur dari jumlah sekolah yang dibangun, tetapi juga dari kualitas pendidikan yang diberikan kepada setiap siswa.
 
"Kami ingin melihat pertumbuhan pendidikan yang merata dan bermutu di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa dengan kemitraan yang kuat antara sektor publik dan swasta, kita dapat mencapai tujuan ini," tambahnya.
 
Anies menutup pernyataannya dengan menegaskan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan perubahan positif dalam pendidikan. "Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama bekerja menuju pendidikan yang lebih baik, yang mampu mencetak generasi unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan," tutup Anies. (mg-2/jae) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow