PLN IP Konsisten Jaga Operasional Pembangkit Ramah Lingkungan

Jakarta, (afederasi.com) - PLN Indonesia Power (PLN IP), bagian dari Sub Holding PLN, telah secara aktif mendukung langkah-langkah pemerintah dalam mengurangi polusi udara. Dalam sektor kelistrikan, PLN IP telah menerapkan berbagai teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi emisi dari pembangkit listrik berbasis batubara.

Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG) sangat dijunjung tinggi dalam operasional PLN IP. Emisi gas buang dari pembangkit listrik, terutama PLTU dan PLTGU, selalu ditekan semaksimal mungkin dengan penggunaan teknologi canggih.

"Kami selalu berusaha untuk mengurangi emisi selama operasional PLTU atau PLTGU. Monitoring dilakukan secara real-time dan terhubung dengan dashboard Kementerian LHK," ungkap Edwin.

Teknologi ramah lingkungan seperti Electrostatic Precipitator (ESP) dan Continous Emission Monitoring System (CEMS) telah diimplementasikan dalam operasional PLTU PLN IP. ESP berfungsi menangkap debu dan memastikan emisi gas buang yang keluar dari cerobong berada di bawah batas mutu udara ambien yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Seluruh pembangkit PLN IP di kawasan Jabodetabek telah dilengkapi dengan CEMS.

Selain itu, PLN IP juga memanfaatkan teknologi CEMS untuk memantau emisi secara berkelanjutan. Ini memungkinkan pengawasan emisi gas buang secara real-time dan memastikan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh KLHK.

Dengan berbagai upaya ini, kualitas udara di sekitar lokasi pembangkit PLN IP di Jakarta dan Banten terus mengalami peningkatan. Parameter PM 2.5 di sekitar lokasi pembangkit menunjukkan tren penurunan dan tetap berada di bawah Baku Mutu Ambien (BMA) yang ditetapkan oleh pemerintah.

Selain fokus pada operasional, PLN IP juga mendukung program PLN untuk mendorong industri beralih ke listrik PLN yang lebih efisien dan beremisi rendah. Hingga saat ini, 12 captive power dengan total daya 224 MW di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat telah berhasil beralih ke listrik dari PLN.

Dalam pengendalian emisi yang berhasil dilakukan oleh PLN IP, pemerintah memberikan penghargaan proper emas dari Kementerian LHK. Hal ini mengakui kontribusi PLN IP dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan efektif.

Edwin Nugraha Putra menyimpulkan, "Upaya agresif yang kami lakukan adalah untuk menjaga lingkungan selama operasional kami. Kami berkomitmen untuk menghasilkan energi bersih dan mengurangi polusi udara melalui program transisi energi yang kami jalankan." (mg-1/jae)