Nakes Jember Terkantung-kantung, Pemkab Terkesan Tutup Mata
FHTK Kabupaten Jember menilai Bupati H. Hendy kurang memperhatikan nasib tenaga kesehatan (nakes).

Jember, (afederasi.com) - Forum Honorer Tenaga Kesehatan (FHTK) Kabupaten Jember menilai Bupati H. Hendy kurang memperhatikan nasib tenaga kesehatan (nakes).
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua FHTK Kabupaten Jember, Dwi Rendra usai menghadiri rapat DPRD Jember.
"Tahun 2022, keperpihakan H. Hendy terhadap honorer nakes terkesan tutup mata. Mengapa, kami tidak dapat jatah ASN," tegas Rendra, Selasa (04/04/2023).
Maka dari itu pihaknya meminta, Tahun 2023 Bupati H. Hendy lebih serius lagi. "Sekali lagi, SK Bupati harga mati. Tolong H. Hendy. Jangan hanya bilang SK kepala puskesmas cukup. Sementara guru semua SK Bupati, ini tidak adil," cecarnya.
Pernyataan senada disampaikan Sekretaris FHTK Ratih Diah Palupi. "Kami tetap dengan tuntutan kami, SK Bupati harga mati. Itu yang paling mendesak," ungkap Sekretaris FHTK Ratih Diah Palupi, saat menghadiri pansus (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) LKPJ Bupati Jember Tahun 2022, di Aula DPRD Jember.
FHTK menilai, selama Tahun 2022 keperpihakan Bupati Jember terhadap honorer tenaga kesehatan masih sebatas wacana.
"Buktinya, sampai saat ini nasib rekan sejawat kami masih belum jelas. Padahal, janji Bupati Jember saat kampanye akan mensejahterakan. Buktinya mana?," ungkapnya dengan nada kecewa.
Ratih meminta DPRD Jember untuk terus mendorong Pemkab Jember, bagaimana memperhatikan nasib mereka.
"Saat pemandemi, nyawa kami yang menjadi pertaruhannya. Harapan kami, 2023 nasib kami harus jelas," pintanya.
Menanggapi itu, salah satu anggota pansus Cahyo Purnomo mengaku sudah berulang kali mendorong pihak terkait, agar hal itu dijadikan skala prioritas.
"Namun, pada realisasinya, mereka masih beralasan masih akan sinkronisasi data. Terus sampai kapan," sanggah legislator yang akrab disapa Ipung itu.
Kendati begitu, pihaknya dalam rapat paripurna pada penyampaian nota pengantar LKPJ akan dimasukkan dalam skala prioritas.
"Untuk tenaga kesehatan, saya akan tetap getol bersama Komisi D DPRD Jember memperjuangan nasib honorer tenaga kesehatan," lanjutnya. (gung)
What's Your Reaction?






