Majapahit Dinilai Layak Jadi Spirit Hari Jadi Jombang, Ini Alasannya

16 Aug 2025 - 18:50
Majapahit Dinilai Layak Jadi Spirit Hari Jadi Jombang, Ini Alasannya
Pemerhati sejarah di Jombang, Arif Yulianto menunjukkan peta lama di mana wilayah di Jombang saat ini pada peta tersebut disebut dengan Tryk Madjapait saat ditemui di rumahnya, Sabtu (16/08/2025). (Foto:Santoso/ afederasi.com)

Jombang, (afederasi.com) – Kemegahan dan kejayaan Kerajaan Majapahit yang wilayah kekuasaannya mencakup seluruh Nusantara dinilai pantas menjadi spirit tetenger atau penanda Hari Jadi Kabupaten Jombang.

Penilaian ini muncul seiring banyaknya peninggalan sejarah Majapahit yang ditemukan di Jombang, baik berupa cagar budaya fisik, kesenian, maupun tradisi yang masih hidup hingga saat ini.

Hal ini disampaikan oleh Arif Yulianto, pemerhati sejarah sekaligus anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Jombang, pada Sabtu (16/08/2025). Menurutnya, semangat besar Majapahit bisa menjadi kebanggaan dan sumber inspirasi warga Jombang.

“Kalau mau mengambil semangat, ambillah dari yang besar. Ini penting sebagai tetenger. Spirit besar bisa membangun semangat dan kebanggaan daerah,” ujar Arif Yulianto yang akrab disapa Cak Arif.

Cak Arif membeberkan bahwa Jombang memiliki banyak peninggalan dari era Majapahit, mulai dari situs candi hingga peninggalan budaya dan kesenian.Beberapa situs yang disebut antara lain:

1.Candi Rimbi di wilayah selatan Jombang

2.Petirtaan Sumberbeji, yang meskipun diduga dibangun pada masa Kadiri, namun masih digunakan hingga masa Majapahit

3.Museum Mini Disdikbud Jombang, tempat berbagai artefak Majapahit disimpan

Selain itu, ditemukan pula patok-patok batu di Kecamatan Kesamben yang diduga sebagai batas wilayah bebas pajak (sima) atau batas suci era Majapahit. Patok tersebut memiliki kemiripan dengan yang ditemukan di Klintirejo, Sooko, Mojokerto.

Tak hanya benda fisik, Jombang juga memiliki warisan budaya dari masa Majapahit yang masih lestari hingga kini. Salah satunya adalah Wayang Topeng Jatiduwur yang berasal dari Desa Jatiduwur, Kecamatan Kesamben.

“Wayang Topeng itu diyakini bagian dari instrumen Panji. Cerita Panji adalah sastra asli Nusantara, yang menunjukkan kemandirian bangsa dalam bidang sastra,” jelas Cak Arif.

Di wilayah utara Sungai Brantas, tepatnya di Dusun Bedander, Desa Sumber Gondang, Kecamatan Kabuh, juga terdapat berbagai peninggalan budaya Majapahit.

Salah satunya adalah benda yang diduga dorpel (ambang pintu) rumah Ki Bedander, serta ritual tradisional Pager Banon yang dipercaya berkaitan dengan era Majapahit.

Bahkan, Bedander diyakini pernah menjadi tempat persembunyian Raja Jayanegara saat terjadi pemberontakan Ra Kuti, yang ditangani langsung oleh Pasukan Bhayangkara pimpinan Gajah Mada.

Sebagai informasi, hingga saat ini Kabupaten Jombang belum memiliki Hari Jadi resmi. Meski pada masa kepemimpinan Bupati Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Sumrambah sempat dideklarasikan Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Jombang pada 21 Oktober (merujuk pada SK Bupati pertama R.A.A Soeroadiningrat V tahun 1910), namun Hari Jadi Kabupaten Jombang secara keseluruhan belum ditetapkan.

Dengan mempertimbangkan keterkaitan historis dan budaya yang kuat antara Majapahit dan Jombang, Cak Arif menilai bahwa semangat Majapahit sangat layak dijadikan fondasi penetapan Hari Jadi Kabupaten Jombang. (san) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow