Momen Hari Guru Nasional, Bupati Gresik: Baca Tulis Quran Jadi Muatan Lokal

26 Nov 2025 - 17:58
Momen Hari Guru Nasional, Bupati Gresik: Baca Tulis Quran Jadi Muatan Lokal
Bupati Gresik menyerahkan penghargaan kepada guru berprestasi dalam peringatan Hari Guru Nasional di WEP Gresik. (Fahrudin/ afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com) - Peringatan Hari Guru Nasional di Kabupaten Gresik, yang dilaksanakan di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Rabu (26/11/2025) berlangsung meriah dan sarat pesan penting.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam acara tersebut menegaskan bahwa pendidikan di Gresik harus menyenangkan dan berorientasi pada nilai, karakter, dan kualitas pembelajaran.

Gus Yani sapaan akrab Bupati, juga mengenang pada tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Gresik telah menerapkan kebijakan baca tulis Al-Qur’an sebagai muatan lokal di sekolah negeri.

“Tahun 2022 saya menginstruksikan bahwa baca tulis Quran menjadi muatan lokal di sekolah negeri. Alhamdulillah hari ini kita semua melihat hasilnya. Sudah tidak ada lagi anak SD dan SMP negeri di Gresik yang tidak bisa mengaji,” ujar Gus Yani.

Dalam semarak peringatan Hari Guru, Bupati Yani juga mengajak masyarakat untuk terus menghormati peran guru sebagai pilar peradaban.

“Muliakanlah gurumu. Semoga kalian bisa terus memuliakan guru-guru kita,” pesan Gus Yani.

Ia turut menegaskan keberpihakan Pemkab kepada sektor pendidikan. Meski terjadi penyesuaian TKD secara nasional, hak-hak guru tetap menjadi prioritas. Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Yani juga memberikan hadiah umroh gratis bagi guru terpilih. 

“Yang berkaitan dengan guru, Insyaallah tahun 2026 aman. Kami akan terus memprioritaskan hak-hak guru,” tegas Gus Yani.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Hariyanto, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh guru yang telah berjuang dan berdedikasi dalam mencerdaskan anak bangsa. 

Hariyanto menegaskan bahwa Hari Guru Nasional bukan sekadar seremoni, tetapi momentum memperkuat profesionalisme pendidik untuk mewujudkan Generasi Emas 2045.

“Penghargaan ini diberikan untuk memantik semangat para guru agar semakin kuat dalam mendidik dan mencerdaskan bangsa. Dedikasi guru hari ini adalah pondasi masa depan Indonesia,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh Bupati Fandi Akhmad Yani dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik. Sejumlah capaian strategis telah terwujud, di antaranya 2.086 tenaga PPPK dan 670 PPPK paruh waktu yang telah diangkat, sehingga total mencapai 2.756 guru.

Selain itu, Pemkab Gresik juga memberikan insentif bagi 3.206 guru PAUD non-sertifikasi, serta alokasi anggaran hampir Rp30 miliar untuk guru swasta, masing-masing sebesar Rp7,2 juta per tahun yang disalurkan langsung ke rekening guru.

Peringatan Hari Guru Nasional di Gresik juga dipenuhi berbagai kegiatan keagamaan dan kreativitas. Acara dimulai dengan Khotmil Quran, hadirnya 1.000 penghafal dari kelas tahfiz, penyerahan Penghargaan Guru Berprestasi, unjuk kreasi guru dan siswa, serta pembinaan pegawai. Total sebanyak 2.090 peserta hadir dan terlibat dalam kegiatan ini.

Dalam kesempatan ini juga diberikan Penghargaan Guru Berprestasi kepada para pendidik dengan karya dan kontribusi yang menonjol di bidangnya. 

Para penerima penghargaan antara lain, Siti Chomsiyah, S.Pd., M.M (UPT SDN 145 Gresik) dengan prestasi GTK Transformatif Kepala SD, Mufarrochah, S.Pd (TK Muslimat NU 7 Pongangan) dengan prestasi Lomba Cipta Alat Permainan Edukatif, Satria Yudha Prakosa, S.Pd (UPT SDN 35 Gresik) sebagai Duta Pemuda Kreatif Jawa Timur.

Penghargaan juga diberikan pada Andi Herawanto, S.Pd (UPT SDN 45 Gresik) selaku Pelopor Komunitas Guru Dikdas, Ahmad Nur Hadi, S.Or (UPT SDN 125 Gresik) dengan prestasi Inovasi Pembelajaran Mendalam, Koding dan Kecerdasan Artifisial, serta Nur Khomsidah (UPT SDN 149 Gresik) dengan prestasi menulis 750 kata.

Selain itu, Pemkab Gresik juga memberikan Penghargaan Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusi Hatiku Padamu kepada Kecamatan Menganti untuk kategori Inklusif Transformatif, Kecamatan Bungah untuk kategori Inklusif Dedikatif, serta Kecamatan Gresik untuk kategori Inklusif Kolaboratif.

Dalam hal peningkatan layanan pendidikan, Pemkab Gresik terus memperbaiki sarana prasarana sekolah. Tahun 2025 mendatang ditargetkan hanya tersisa 9 persen ruang kelas yang rusak atau sekitar 760 ruang kelas, sementara 91 persen atau 8.324 ruang kelas sudah dalam kondisi baik.(frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow