Konvoi Perguruan Silat Ricuh, Waka Polsek Pakel Jadi Korban Penganiayaan

Tulungagung, (afederasi.com) – Suasana pengamanan konvoi salah satu perguruan pencak silat di Tulungagung berakhir ricuh. IPTU Muhtar, Waka Polsek Pakel yang tengah bertugas melerai keributan, justru menjadi korban penganiayaan hingga terjatuh di lokasi kejadian, Jumat (5/9/2025) lalu. 

Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ryo Pradana, menjelaskan bahwa kericuhan bermula ketika ratusan kendaraan rombongan konvoi pulang dari sebuah kegiatan kenaikan tingkat. Saat melintas di wilayah Desa Gebang, Kecamatan Pakel, rombongan sempat bersinggungan dengan warga yang juga melintas. IPTU Muhtar berusaha menenangkan situasi, namun justru menjadi sasaran amukan salah seorang peserta konvoi.

“Korban dipukul berulang kali oleh salah satu pelaku hingga terjatuh dengan menggunakan tangan kosong. Aksi tersebut sempat memicu provokasi massa lain, sehingga anggota di lapangan terpaksa mengambil tindakan tegas untuk membubarkan kerumunan,” ungkap AKP Ryo, Senin (22/9/2025).

Dari lokasi, polisi berhasil mengamankan seorang tersangka berinisial AF (20), warga Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman. Saat diamankan, AF sempat melakukan perlawanan, namun akhirnya berhasil dibawa ke Polres Tulungagung bersama barang bukti berupa pakaian, sepeda motor, dan dokumen pengamanan acara.

“Pelaku ini ternyata residivis kasus penganiayaan pada 2024. Kini dia kembali berurusan dengan hukum,” tambah AKP Ryo.

Atas perbuatannya, AF dijerat Pasal 214 jo Pasal 212 subsider Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang tindak pidana kekerasan atau melawan aparat negara. Ancaman hukuman maksimal mencapai tujuh tahun penjara.

“Tidak ada toleransi bagi siapa pun yang melakukan tindak kekerasan, apalagi terhadap aparat yang sedang menjalankan tugas. Proses hukum akan kami tegakkan secara profesional dan tuntas,” tegas AKP Ryo.(riz/dn)