Jalan Rusak yang Disoal Warga Ngadimulyo, Bupati Arifin: Sempat Diusulkan di Musrenbang TA 2019
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin respon cepat keluhan warga Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak terkait kerusakan jalan.
Trenggalek, (afederasi.com) - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin respon cepat keluhan warga Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak terkait kerusakan jalan.
Jalan yang dikeluhkan tersebut merupakan jalan sirip dari jalan utama, jalan raya Kampak-Munjungan menghubungkan dengan Desa Bogoran, Kampak.
" Jalan ini sempat diusulkan dalam Musrenbang tahun 2019. Namun karena minimnya anggaran dan refokusing anggaran akibat Covid 19 perbaikan jalan ini urung dilaksanakan," ungkap Bupati Trenggalek, Rabu (10/5/2023).
Sebenarnya lanjut Bupati Arifin, ruas jalan ini telah masuk dalam penganggaran APBD induk tahun 2019. Pihaknya juga berharap lelang induk 2024 bisa dilakukan lebih awal, sehingga jalan yang prima bisa dirasakan oleh masyarakat.
Menurutnya, sesuai dengan yang disampaikan oleh Kementrian PUPR kemarin dalam rilis, hampir semua jalan kota/ kabupaten di seluruh Indonesia yang mantap dikisaran 46 hingga 47 persen. Artinya separuh dalam kondisi rusak sedang dan rusak berat.
" Jadi kondisinya itu tidak berbeda dengan di Kabupaten Trenggalek. Sebabnya, karena kita hampir tiga tahun terkena refokusing. Sehingga tidak punya anggaran pembangunan infrastruktur selama covid," terangnya.
Lebih lanjut Bupati Arifin menjelaskan, begitu pandemi Covid selesai dan menjelang transisi pihaknya memberanikan diri untuk membangun infrastruktur menggunakan dana pinjaman PEN.
"Untuk infrastruktur jalan, kita gelontorkan anggaran kurang lebih Rp100 miliar. Sedangkan yang sekitar Rp. 150 miliar untuk pembangunan rumah sakit," jelasnya.
Terus kemudian masih kata Bupati Arifin, contoh di lingkar Pule, separuh sudah didanai menggunakan dana PEN. Dan tahun ini beberapa paket sudah masuk lelang.
Sedangkan jalan ini, sudah diusulkan dalam Musrenbang sejak tahun 2019 dan tahun 2020 kena refokusing. Kemudian muncul di tahun 2024 ini.
" Kita total, itupun di tahun 2024 baru punya dana sekitar Rp. 73 miliar untuk Bina Marga. Artinya masih sangat kurang sekali. Hari ini Dinas PUPR diminta presentasi ke pusat, mungkin akan ada dana bantuan juga untuk infrastruktur. Selain itu kita juga telah mengusulkan beberapa instruksi presiden (Inpres)," ucapnya.
Sekarang ini lanjut Bupati Arifin, sudah tidak ada DAK fisik. Beberapa jalan kenapa tidak terbangun, itu karena sebelumnya di usulkan DAK fisik. Namun terakhir tidak ada DAK fisik, diganti dengan Inpres ini.
" Jadi yang sudah direncanakan akan dibangun oleh DAK fisik, ternyata dananya tidak turun. Makanya kita usulkan lewat mekanisme Inpres," imbuhnya.
Pengusulannya tambah Bupati Arifin, sudah ke pusat dan ini belum di dok. InsyaAllah dari kemarin beberapa ratus miliar, akan ada sekitar Rp 86 miliar yang akan turun.
" Jadi kalau ditotal di anggaran 2024 terkait kebina margaan kita punya Rp. 73 miliar, kemudian kalau Inpres disetujui akan ada tambahan Rp. 86 miliar. Kemudian kalau yang ekspose PU ini juga disetujui, tidak tahu kita akan ada tambahan berapa kembali. Yang jelas akan bisa menambah kemantapan jalan," pungkasnya.(pb/dn)
What's Your Reaction?


