Resahkan Masyarakat, Perguruan Pencak Silat di Tulungagung Kembali Bentrok

06 Feb 2023 - 13:55
Resahkan Masyarakat, Perguruan Pencak Silat di Tulungagung Kembali Bentrok
Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto ketika dikonfirmasi awak media di Kantornya, (rizki/afederasi.com).

Tulungagung, (afederasi.com) - Kericuhan antar perguruan silat di Kabupaten Tulungagung, kembali terjadi pada Minggu (5/2/2023) sore

Ironisnya, kejadian ini sudah ke enam kalinya di awal 2023. Lagi - lagi hanya karena permasalahan atribut kaos yang memicu terjadinya bentrok. Akibatnya, dua orang menjadi korban dan harus dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis. 

Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto menjelaskan bentrok antar kedua perguruan silat kembali terjadi kemarin pada Minggu (5/2/2023) sore, tepatnya di jalan raya masuk Desa Suruhan Kidul, Kecamatan Bandung yang sempat mencekam lantaran adanya aksi saling lempar batu. 

Kejadian dimulai dari adanya konvoi salah satu perguruan silat di wilayah Desa Suruhan Kidul, kemudian ada dua orang yang hendak keluar gang dengan menggunakan atribut pencak silat lain. 

Melihat akan hal itu, rombongan konvoi kemudian menjadikan dua orang yang keluar gang menjadi sasaran amukan.

Dari dua korban yang diamuk tersebut, ada seorang perempuan yang menjadi korban lantaran melindungi salah satu pesilat yang diamuk tersebut. 

"Jadi status kedua korban adalah bibi dan keponakannya," jelas AKBP Eko, Senin (6/2/2023).

Kedua korban sendiri dianiaya dengan cara ditendang dan dipukul, atas kejadian tersebut korban dilarikan ke RS Muhammadiyah Kecamatan Bandung, dan dirujuk ke RS Bhayangkara. 

"Kondisi korban ada luka memar pada tubuh mereka, seperti di leher, dagu dan punggung," tuturnya.

Eko melanjutkan, kedua korban juga sudah dilakukan pemeriksaan atas kasus yang menimpanya, dari hasil pemeriksaan polisi sudah mengantongi beberapa nama terduga pelaku dalam penganiayaan tersebut.

"Terduga pelaku masih dalam proses penyelidikan," jelasnya. 

Atas kasus tersebut, Eko berharap semua masyarakat bisa menahan diri dan menjaga kondusifitas. Pihaknya juga berpesan agar tidak terprovokasi dengan adanya video yang beredar.

"Pihaknya berharap jika masyarakat bisa ikut menjaga keamanan, dan pihaknya bakal melakukan segala upaya agar kasus serupa tidak terulang kembali," pungkasnya.

Sementara itu salah satu warga Desa/ Kecamatan Bandung, Rangga Rafiarli menjelaskan atas kondisi seperti itu pihaknya sangat menyayangkan, apalagi mereka juga sebagai penerus bangsa. Tidak cukup disitu jika ada konvoi pencak silat, pedagang apapun itu baik yang rumah toko (ruko) atau pedagang kaki lima, tentu juga taku. Lantaran kondisi yang mencekam, bahkan mereka tidak jadi berjualan takut jika barang dagangnya dijadikan amukan masa. 

"Kerusuhan tak hanya merugikan orang lain namun juga diri mereka sendiri,"ungkapnya. 

Pihaknya berharap kepada pemangku kebijakan agar bisa melakukan antisipasi dini, serta menindak tegas tanpa pandang bulu jika memang pelaku bersalah. 

"Jika tidak ada kebijakan yang mengatur secara tegas dari pemangku kebijakan, ditakutkan akan ada korban selanjutnya," pungkasnya.(riz/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow