Petrokimia Gresik Pastikan Penebusan Pupuk Bersubsidi Sesuai Regulasi
Petrokimia Gresik, yang merupakan anggota dari holding Pupuk Indonesia, telah melakukan blusukan ke berbagai gudang, distributor, kios, dan petani di berbagai daerah di Indonesia.
Gresik, (afederasi.com) - Dalam menyambut musim tanam yang diperkirakan akan dimulai dari bulan Oktober hingga Maret mendatang, Petrokimia Gresik, yang merupakan anggota dari holding Pupuk Indonesia, telah melakukan blusukan ke berbagai gudang, distributor, kios, dan petani di berbagai daerah di Indonesia. Blusukan perdana ini dipimpin oleh Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, yang berkunjung ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selama kunjungannya di NTT, Digna memeriksa kesiapan perusahaan menghadapi musim tanam baru ini. Selain itu, ia juga bertemu langsung dengan petani setempat untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Digna menyatakan bahwa situasi di NTT berbeda dengan daerah lainnya, terutama terkait penebusan pupuk bersubsidi yang masih belum optimal. Hingga Agustus 2023, hanya 39 persen petani yang telah menebus pupuk bersubsidi NPK Phonska. Salah satu penyebabnya adalah kekeringan yang terjadi sejak bulan April. Oleh karena itu, Digna mengungkapkan pentingnya menemukan solusi untuk mengatasi masalah kekeringan yang diprediksi akan berlanjut hingga Desember.
Dalam upaya mencari solusi terhadap masalah ini, Digna juga berdiskusi dengan Dinas Pertanian setempat. Ia mengatakan bahwa kekeringan menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Petrokimia Gresik dan Dinas Pertanian Provinsi NTT.
Selain memberikan bantuan berupa pupuk, Petrokimia Gresik juga memberikan edukasi pertanian kepada petani untuk memaksimalkan hasil panen. Edukasi tersebut mencakup pemupukan yang seimbang, layanan Mobil Uji Tanah, serta pengenalan produk baru dan produk nonsubsidi dari Petrokimia Gresik.
Untuk memudahkan pemahaman petani, edukasi dari Petrokimia Gresik juga disampaikan melalui demonstrasi plot di dua lahan di Desa Waturaka, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Selain itu, petani yang menghadiri sosialisasi juga mendapatkan satu zak NPK Phonska Plus sehingga mereka dapat menilai langsung kualitas pupuk nonsubsidi dari Petrokimia Gresik.
Selain itu, Petrokimia Gresik juga mengingatkan tentang ketentuan penebusan pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hanya petani yang terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi yang dapat melakukan penebusan agar hasil panen mereka optimal.
Digna juga mengumumkan bahwa per tanggal 2 Oktober 2023, Petrokimia Gresik telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 446.773 ton yang tersebar di berbagai gudang. Stok ini terdiri dari pupuk urea sebanyak 108.649 ton dan pupuk NPK Phonska sebanyak 338.124 ton. Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga pekan ke depan.
Bagi petani yang tidak terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi atau belum mendapatkan jatah pupuk bersubsidi yang cukup, Petrokimia Gresik juga menyiapkan stok pupuk nonsubsidi sebanyak 36.867 ton. Stok ini terdiri dari urea sebanyak 4.334 ton dan NPK sebanyak 32.533 ton, yang telah terbukti meningkatkan produktivitas pertanian.
Terakhir, dalam kunjungannya di NTT, Digna juga menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari Petrokimia Gresik kepada SMA Katolik Syuradikara Ende. Dana bantuan tersebut akan digunakan untuk pembangunan taman baca pertanian atau Taman Sastra Kune Bara Syuradikara.
Digna menyatakan bahwa mereka juga memberikan edukasi kepada para pelajar untuk mendorong mereka terlibat langsung dalam dunia pertanian. Hal ini bertujuan untuk merangsang regenerasi petani, yang merupakan tantangan bersama yang harus dihadapi. Setelah kunjungan ke NTT, Petrokimia Gresik juga berencana untuk mengunjungi beberapa daerah lain di Indonesia, seperti Sulawesi Utara dan Gorontalo, untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi musim tanam Oktober-Maret dan mendukung upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. (frd)
What's Your Reaction?


