Petani Tak Perlu Cemas, Bulog Tulungagung Siap Serap Gabah dengan Harga Rp6500

Tidak hanya menjamin harga, Bulog Tulungagung juga memastikan ketersediaan anggaran dan kesiapan gudang untuk menampung hasil panen petani.

21 Apr 2025 - 05:17
Petani Tak Perlu Cemas, Bulog Tulungagung Siap Serap Gabah dengan Harga Rp6500
Petani di lereng gunung Wilis Desa Tugu, Kecamatan Sendang ketika merontokkan padi dengan cara manual (deny/afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) – Perum Bulog Cabang Tulungagung menegaskan komitmennya untuk menyerap Gabah Kering Panen (GKP) petani dengan harga sesuai ketentuan, yakni Rp6.500 per kilogram. Tidak hanya menjamin harga, Bulog juga memastikan ketersediaan anggaran dan kesiapan gudang untuk menampung hasil panen petani.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Pimpinan Cabang Bulog Tulungagung, Yonas Haryadi Kurniawan. Ia menjelaskan bahwa Bulog telah ditugaskan untuk menyerap GKP dalam kondisi siap angku yakni gabah yang sudah dipanen, dikemas dalam karung, dan tinggal diangkut ke truk.

"Kami tidak membatasi jumlah serapan. Selama gabah sesuai syarat, pasti kami tampung," tegas Yonas.

Wilayah kerja Bulog Tulungagung mencakup Kabupaten Tulungagung, Kabupaten/Kota Blitar, dan Kabupaten Trenggalek. Hingga kini, total penyerapan telah mencapai 11.000 ton setara beras dari target tahunan 39.400 ton. Pada akhir panen raya masa tanam pertama, yakni sekitar April hingga Mei, pihaknya optimistis bisa mencapai 70 persen dari target.

Khusus Kabupaten Tulungagung, Bulog menargetkan menyerap 11.698 ton gabah atau setara dengan 6.200 ton beras. Meski ada target, Yonas menegaskan bahwa penyerapan tidak berhenti meski target sudah terpenuhi.

"Kapasitas pengering mitra memang jadi tantangan, satu kali pengeringan maksimal 80 ton. Tapi itu bukan halangan. Anggaran pembelian juga tidak dibatasi," jelasnya.

Yonas juga mengimbau petani agar tidak mudah percaya pada informasi menyesatkan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, seperti isu gudang penuh atau kuota terbatas. Ia menegaskan bahwa semua itu tidak benar dan merupakan upaya untuk menjatuhkan harga di tingkat petani.

“Jangan percaya pada kabar palsu. Gudang kami siap, anggaran tersedia, dan kami terbuka untuk menyerap gabah kapan pun. Tapi kami berharap petani bisa berkoordinasi dengan PPL, Babinsa, perangkat desa, maupun pemerintah daerah sebelum panen, agar penjadwalan serapan bisa optimal,” tegas Yonas.

Untuk memaksimalkan serapan, Bulog Tulungagung menggandeng berbagai pihak, termasuk PPL, TNI, serta Dinas Pertanian dan Pemerintah Kabupaten. Kerja sama ini bertujuan mengatur jadwal panen, memastikan kelancaran distribusi, serta menjangkau petani secara langsung di lapangan.

Saat ini, Bulog Tulungagung telah bekerja sama dengan 24 mitra penggilingan padi. Di wilayah Blitar tercatat ada 135 mitra, sementara di Trenggalek terdapat 40 mitra. Meski tantangan kapasitas pengeringan masih ada, Bulog terus memperluas kemitraan untuk meningkatkan daya serap.

“Kami juga membuka pintu selebar-lebarnya untuk petani atau Gapoktan yang ingin menjual gabahnya langsung. Silakan hubungi petugas Bulog, kami siap menindaklanjuti,” tandas Yonas.

Ia pun kembali menekankan agar petani tidak tergiur dengan harga murah dari pihak-pihak yang tidak jelas legalitas dan komitmennya.

“Petani tidak perlu khawatir. Kami hadir untuk mendampingi dan memastikan gabah mereka diserap dengan layak. Jangan biarkan hasil panen Anda dimanfaatkan oleh tengkulak bermodal hoaks,” pungkasnya.(dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow